Apabiladi perlu kan gunakan cerita atau anekdot dalam presentasi karena hal ini akan membantu pendengar untuk memahami dan mengingat apa yang pembicara sampaikan. Seorang p embicara yang baik biasanya dapat berceritera, mereka menggunakan anekdot untuk memberikan tekanan pada gagasan yang penting. Oleh karena itu, setiap menemukan
Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 3Teks AnekdotStruktur Teks AnekdotContoh Teks AnekdotUnsur Kebahasaan Teks AnekdotPola Penyajian Teks AnekdotKalimat LangsungMenyajikan Kembali Teks Anekdot Dengan Pola yang BerbedaMateri Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 3Halo adik-adik berjumpa lagi di Portal kesempatan sebelumnya Admin telah membagikan rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 2 Mengembangkan Pendapat Dalam kesempatan kali ini, Admin akan membagikan materi baru rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 3 Menyampaikan Ide Melalui AnekdotYuk mari disimak!Materi Indonesia Kelas 10 Bab 3Menyampaikan Ide Melalui AnekdotTeks AnekdotAnekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengangkat cerita tentang orang penting tokoh masyarakat atau terkenal berdasarkan kejadian yang nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur partisipan pelaku cerita, tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian Teks AnekdotTeks anekdot memiliki struktur sebagai berikutabstraksiorientasikrisisreaksikodaAbstraksi adalah latar belakang dan gambaran umum suatu adalah pembukaan dan pengenalan adalah masalah yang muncul dalam teks adalah penyelesaian masalah dalam teks adalah bagian penutup dari agar lebih memahami struktur dari anekdot, perhatikan contoh anekdot dibawah ini ya!Contoh Teks AnekdotBerikut ini adalah contoh teks anekdot beserta strukturnyaUnsur Kebahasaan Teks AnekdotAda beberapa unsur kebahasaan teks anekdot, yaituKalimat yang menyatakan peristiwa masa laluKalimat retoris, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawabanPenggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktuPenggunaan kata kerja aksiPenggunaan kalimat perintahPenggunaan kalimat seruPola Penyajian Teks AnekdotSecara umum teks anekdot disajikan dalam dua bentuk, yaituDialogNarasiKalimat LangsungSeperti yang kita ketahui bersama bahwa teks anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog pasti menggunakan kalimat kalimat langsung itu?Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang kalimat langsung yaituDiawali dan diakhiri dengan tanda petik “ 
.”.Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda titik dua .Menyajikan Kembali Teks Anekdot Dengan Pola yang BerbedaBerikut ini adalah contoh dalam menyajikan kembali teks anekdot dengan pola yang berbeda, yang asalnya dari dialog menjadi ini adalah bentuk dalam dialogDosen yang juga Menjadi PejabatDi kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”Udin “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”Tono “Ya, Udin tahu sebabnya.”Udin “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”Tono “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”Udin “Loh, apa hubungannya.”Tono “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”Udin “???”Nah apabila kita ubah menjadi narasi akan menjadi seperti iniDosen yang juga Menjadi PejabatDi kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.“Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri,” kata Tono kepada Udin. Udin ogah-ogahan menjawab pertanyaan Tono. Udin beranggapan bahwa masalah yang dibicarakan Tono itu tidak Tono tetap meminta agar Udin mau menerka teka-tekinya. “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri,” jawab Udin merasa jengah. Ternyata jawaban Udin masih juga salah. Menurut Tono, dosen yang juga pejabat itu tidak bersedia berdiri sebab takut kursinya diambil orang lain.”Mendengar pernyataan Tono, Udin menanyakan apa hubungan antara menjadi dosen dan pejabat. “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain,” ungkap Tono. Udin “???”Bagaimana?Tidak sulit kan merubah pola penyajian teks anekdot dari dialog menjadi narasi?Apabila kalian sudah cukup memahami materi ini, coba juga latihan soal materi ini pada link dibawah iniLatihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 3Sekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya Juga Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 4
berasaldari kejadian nyata atau fiktif, digunakan untuk menyampaikan kritik melalui sindiran terhadap peristiwa yang menyangkut kepentingan umum, orang banyak, atau perilaku tokoh publik. Anekdot banyak ditemukan diberbagai media, seperti majalah, surat kabar, buku teks dan lain sebagainya. Anekdot tidak semata-
Uploaded by30-TALITHA RACHMAN DORDIA 0% found this document useful 0 votes0 views12 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes0 views12 pagesBab 3 Menyampaikan Ide Melalui AnekdotUploaded by30-TALITHA RACHMAN DORDIA Full descriptionJump to Page You are on page 1of 12Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 6 to 11 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
KODEMK 106201 / STEKPI / BAB IV Menulis Pesan Kabar Buruk TOPIK2 A. STRATEGI UNTUK MENGORGANISASIKAN KABAR BURUK Terdapat tiga sasaran utama ketika menyampaikan berita buruk; (1) menyampaikan berita buruk, (2) memperoleh penerimaan mengenai berita buruk, (3) mempertahankan niat baik sejauh mungkin dengan penerima.

Menyampaikan Ide Melalui Anekdot Bab Iii0% found this document useful 0 votes834 views26 pagesOriginal Titlee12038f775dfc01185cd0e59a325f47eCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes834 views26 pagesMenyampaikan Ide Melalui Anekdot Bab IiiOriginal Titlee12038f775dfc01185cd0e59a325f47eJump to Page You are on page 1of 26 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 12 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 17 to 24 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

MenggunakanATM b. Cara membuat kue c. Berkunjung ke rumah kakek d. Pemilihan calon Presiden e. Lomba menyanyi a. Menyampaikan pendapat dengan argumentasi yang benar b. Menyampaikan pendapat dengan kalimat santun Cerita singkat c. Anekdot d. Prosedur kompleks e. Pembuka. 3. Tindakan yang dilakukan pertama kali agar
MENYAMPAIKAN IDE MELALUI ANEKDOTKUHP dalam Anekdot1. Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum kelas biasa-biasa Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen.“Apa kepanjangan KUHP, Pak?”Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad,coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab,“Kasih Uang Habis Perkara, Pak ...!”3. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng- gelengkan kepalaseraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahujawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggrismengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak ...!” Semua mahasiswa di kelas itutercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung 2 Mencari Unsur-Unsur Teks AnekdotSetelah kalian membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, jawablah pertanyaan berikut ini!1 Apakah yang membuat teks tersebut digolongkan ke dalam teks anekdot?2 Ciri apa sajakah yang menandai teks anekdot?3 Siapakah partisipan yang digambarkan dalam anekdot itu?4 Apakah cerita pada anekdot itu betul-betul terjadi atau hanya rekaan?5 Seandainya cerita itu betul-betul terjadi, beranikah mahasiswa menjawab pertanyaan dosennyadengan tidak serius?6 Singkatan KUHP pada anekdot di atas dipelesetkan. Apakah maksud dan pesan teks yangdikandung?7 Diskusikan secara berkelompok siapa sebenarnya yang dikritik lewat sindiran dalam tekstersebut!8 Apakah sindiran itu sampai kepada yang dituju?9 Tunjukkan unsur lucu atau konyol yang terdapat di dalam teks tersebut.10 Jelaskan reaksi yang terjadi pada diri dosen dan pada diri 4 Membaca Teks “Anekdot Hukum Peradilan”Bacalah teks “Anekdot Hukum Peradilan” berikut ini dan kerjakan tugas yang diminta!Anekdot Hukum Peradilan1 Pada zaman dahulu di suatu negara yang pasti bukan negara kita ada seorang tukang pedatiyang rajin dan tekun. Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya. Suatupagi dia melewati jembatan yang baru dibangun. Namun sayang, ternyata kayu yang dibuat untukjembatan tersebut tidak tukang pedati itu jatuh ke sungai. Kuda beserta dagangannya hanyut. Keadilan SiTukang Pedati dan keluarganya tidak terima karena mendapat kerugian gara-gara jembatan yangrapuh. Setelah itu, mereka melaporkan kejadian itu kepada hakim untuk mengadukan si PembuatJembatan agar dihukum dan memberi uang ganti rugi. Zaman dahulu orang dapat melaporlangsung ke hakim karena belum ada Permohonan keluarga si Tukang Pedati dikabulkan. Hakim memanggil si Pembuat Jembatanuntuk diadili. Namun, si pembuat jembatan tentu protes dan tidak terima. Ia menimpakankesalahan kepadatukang kayu yang menyediakan kayu untuk bahan jembatan itu. Setelah itu,hakim memanggil si Tukang Sesampainya di hadapan hakim, si Tukang Kayu bertanya kepada hakim, “Yang Mulia Hakim,apa kesalahan hamba sehingga hamba dipanggil ke persidangan?” Yang Mulia Hakim menjawab,“Kesalahan kamu sangat besar. Kayu yang kamu bawa untuk membuat jembatan itu ternyata jelekdan rapuh sehingga menyebabkan seseorang jatuh dan kehilangan pedati beserta kudanya. Olehkarena itu, kamu harus dihukum dan mengganti segala kerugian si Tukang Pedati.”Si Tukang Kayumembela diri, “Kalau itu permasalahannya, ya, jangan salahkan saya, salahkan saja si PenjualKayu yang menjual kayu yang jelek.”Yang Mulia Hakim berpikir, “Benar juga apa yang dikatakansi Tukang Kayu ini. Si Penjual Kayu inilah yang menyebabkan tukang kayu membawa kayu yangjelek untuk si Pembuat Jembatan.” Lalu, Hakim berkata kepada pengawalnya, “Hai pengawal,bawa si Penjual Kayu kemari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya!”Pergilah siPengawal menjemput si Penjual Si Penjual Kayu dibawa oleh pengawal tersebut ke hadapan hakim. “Yang Mulia Hakim, apakesalahan hamba sehingga dibawa ke sidang pengadilan ini?” kata si Penjual Hakimmenjawab, “Kesalahanmu sangat besar karena kamu tidak menjual kayu yang bagus kepada siTukang Kayu sehingga jembatan yang dibuatnya tidak kukuh dan menyebabkan seseorangkehilangan kuda dan barang dagangannya dalam pedati.”Si Penjual Kayu menjawab, “Kalau itupermasalahannya, jangan menyalahkan saya. Yang salah pembantu saya. Dialah yangmenyediakan beragam jenis kayu untuk dijual. Dialah yang salah memberi kayu yang jelek kepadasi Tukang Kayu itu. Benar juga apa yang dikatakan si Penjual Kayu itu. “Hai pengawal bawa siPembantu ke hadapanku!” Maka si Pengawal pun menjemput si Seperti halnya orang yang telah dipanggil terlebih dahulu oleh hakim, si Pembantu pun bertanyakepada hakim perihal kesalahannya. Sang Hakim memberi penjelasan tentang kesalahan siPembantu yang menyebabkan tukang pedati kehilangan kuda dan dagangannya sepedati. SiPembantu tidak secerdas tiga orang yang telah dipanggil terlebih dahulu sehingga ia tidak bisamemberi alasan yang memuaskan sang Hakim. Akhirnya, sang Hakim memutuskan si Pembantuharus dihukum dan memberi ganti sang Hakim kepada pengawal, “Hai,Pengawal, masukkan si Pembantu ini ke penjara dan sita semua uangnya sekarang juga!”7 Beberapa menit kemudian, sang Hakim bertanya kepada si Pengawal, ”Hai, Pengawal apakahhukuman sudah dilaksanakan?”Si Pengawal menjawab, ”Belum, Yang Mulia, sulit sekali untukmelaksanakannya.”Sang Hakim bertanya, “Mengapa sulit? Bukankah kamu sudah biasamemenjarakan dan menyita uang orang?” Si Pengawal menjawab, “Sulit, Yang Mulia. SiPembantu badannya terlalu tinggi dan gemuk. Penjara yang kita punya tidak muat karena terlalusempit dan si Pembantu itu tidak punya uang untuk disita.”Sang Hakim marah besar, “Kamu begoamat! Gunakan dong akalmu, cari pembantu si Penjual Kayu yang lebih pendek, kurus, dan punyauang!”Setelah itu, si Pengawal mencari pembantu si Penjual Kayu yang lain yang berbadanpendek, kurus, dan punya Si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang bertanya kepada hakim, “Wahai,Yang Mulia Hakim. Apa kesalahan hamba sehingga harus dipenjara?” Dengan entengnya sangHakim menjawab, “Kesalahanmu adalah pendek, kurus, dan punya uaaaaang!!!!”9 Setelah si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang itu dimasukkan ke penjaradan uangnya disita, sang Hakim bertanya kepada khalayak ramai yang menyaksikan pengadilantersebut, ”Saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut pandangan kalian, peradilan ini sudahadil?”Masyarakat yang ada serempak menjawab, “Adiiill!!!”Untuk mengidentifikasi struktur teks anekdot tersebut, lengkapilah titik-titikpada diagram berikut ini dengan hanya menuliskan satu atau dua kalimat juga nomor paragraf tempat kalimat tersebut ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...Reaksi ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...Krisis ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...Orientasi ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...Abstraksi ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...2 Partisipan yang terlibat pada anekdot tersebut adalah partisipan manusia, sepertiyang mulia hakim. Partisipan manusia yang lain adalaha ........................................................................................b ........................................................................................c ........................................................................................d ........................................................................................e ........................................................................................f ........................................................................................3 Dalam teks anekdot itu tidak terdapat unsur lucu, tetapi menggambarkan kekonyolan bahwaorang yang tidak bersalah dihukum dan dimasukkan ke penjara. Mengapa si Pembantu yang kurusdan pendek dihukum dan dipenjara, tetapi si Pembantu yang gemuk dan tinggi tidak?4 Dalam teks anekdot itu terkandung sindiran, yaitu keputusan yang tidak adil dikatakan yang disindir?5 Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan pengandaian? Salah satu pengandaian yangditemukan dalam teks anekdot di atas adalah bahwa peradilan itu dilaksanakan di suatu negara,bukan di negara kita. Pengandaian yang lain adalaha ........................................................................................b ........................................................................................c ........................................................................................d ........................................................................................6 Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan lawan kata antonim? Dua contoh lawan katayang digunakan pada anekdot tersebut adalah adil–tidak adil dan benar–salah. Maksudnya adalahbahwa sesuatu yang tidak adil dikatakan sebagai sesuatu yang adil dan sesuatu yang salahdikatakan sebagai sesuatu yang benar atau sebaliknya. Contoh lawan kata yang lain adalah sebagaiberikut.a ........................................................................................b ........................................................................................c ........................................................................................d ........................................................................................7 Dalam anekdot tersebut terkandung konjungsi lalu untuk menyatakan urutan yang berfungsi sejenis dengan itu adalah sebagai berikut.a ........................................................................................b ........................................................................................c ........................................................................................d ........................................................................................8 Dalam anekdot itu terkandung konjungsi maka untuk menyatakan akibat perbuatan yangdilakukan oleh seorang tersangka. Konjungsi yang berfungsi sejenis dengan itu adalaha ........................................................................................b ........................................................................................c ........................................................................................d ........................................................................................9 Fungsi konjungsi dapat digantikan oleh kata-kata. Sebagai contoh, konjungsi setelah dapatdiungkapkan dengan sesampainya di hadapan hakim paragraf 4. Kata-kata lain seperti itu padateks anekdot itu adalaha ........................................................................................b ........................................................................................c ........................................................................................d ........................................................................................10 Dari teks anekdot tersebut, dapatkah kalian menyimpulkan bahwa orang yang tidak dapatberdebat di sidang pengadilan akan kalah? Tunjukkan buktinya pada teks anekdot keadaan itu menggambarkan bahwa layanan publik di bidang hukum belum bagus?
Dalambagian ini dibahasa mengenai narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris merupakan usaha untuk memperluas pengetahuan orang. Sedangkan narasi sugestif, berusaha untuk member maksud tertentu, menyampaikan suatu alamat terselubung kepada pembaca. Beberapa bentuk khusus narasi yaitu, biografi, anekdot, sketsa, dan profil.
ï»żSekolahmuonline - Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas X Bab III Menyampaikan Ide Melalui Anekdot SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami sajikan untuk Anda contoh soal Bahasa Indonesia kelas X SMA/MA/SMK/MAK beserta jawabannya. Kali ini secara singkat kita bahas soal-soal Bahasa Indonesia Kelas X Bab III Menyampaikan Ide Melalui Anekdot. Silahkan dibaca dan dipelajari, semoga bermanfaat dan memudahkan dalam belajar. Jangan lupa untuk berbagi kepada yang lainnya. Selamat belajar. Jawablah soal-soal berikut ini dengan jawaban yang benar dan tepat! 1. Jelaskan pengertian Anekdot! Jawaban Anekdot adalah cerita singkat dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik melalui sindiran lucu terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. 2. Apakah isi dari anekdot itu? Jawaban Isi anekdot adalah sindiran dan kritikan terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. 3. Jelaskan secara singkat fungsi komunikasi teks anekdot! Jawaban Fungsi komunikasi teks anekdot adalah untuk menyampaikan kritik terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. 4. Sebutkan struktur teks anekdot! Jawaban Struktur teks anekdot adalah sebagai berikut ini - abstraksi, - orientasi, - krisis, - reaksi - koda 5. Sebutkan ciri-ciri kebahasaan teks anekdot! Jawaban Ciri-ciri kebahasaan teks anekdot adalah sebagai berikut a. menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu; b. menggunakan kalimat retoris; c. menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan konjungsi yang menyatakan hubungan sebab-akibat; d. menggunakan kata kerja aksi; e. menggunakan kalimat seru. Baca juga Kumpulan Contoh Soal Bahasa Indonesia kelas X Lengkap Beserta Pembahasannya Tinggal Klik Judul di bawah ini Jika bermanfaat, beritahukan/share ke yang lainnya. Jika ada link yang error, beritahu kami. Bisa lewat kolom komentar. Selamat membaca dan selamat mempelajari.
3Menyampaikan Ide Melalui Anekdot Download 4 Melestraikan Nilai Kearifan Lokal Melalui Cerita Rakyat Download. Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 10, 11,12 + PDF, Bab Ringkasan Materi PDF 5 Membuat Kesepakatan Melalui Negosiasi Download 6 Berdebat dengan indah Download 7 Belajar dari Biografi Download 8 Mendalami Puisi Download
Bab 3 Menyampaikan Ide Melalui Teks Anekdot0% found this document useful 0 votes0 views6 pagesOriginal TitleACFrOgAC7QvFL9CiAE7QzqSyTLOfO-1y2RWMsFfg4oKTz7qtb1Gx7vxoKAZiFSTcz8BszMp0lJTj_f53oHdREsDH2XxIoOr3ueaInh2C1fBsWavtcQLyjBEDO8hb4nvX1Zrxq5qq3UrQGCrxkqjQCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views6 pagesBab 3 Menyampaikan Ide Melalui Teks AnekdotOriginal TitleACFrOgAC7QvFL9CiAE7QzqSyTLOfO-1y2RWMsFfg4oKTz7qtb1Gx7vxoKAZiFSTcz8BszMp0lJTj_f53oHdREsDH2XxIoOr3ueaInh2C1fBsWavtcQLyjBEDO8hb4nvX1Zrxq5qq3UrQGCrxkqjQ HKH =EOBVKESKFLKB FJO EODKD_F ZOL] KBOLJGZ Zols Kboljgt Zols Kboljgt kjkdk` morftk sfbalkt ykba jf jkdkebyk eobakbjuba ubsur dumu jkb eoepubykf eklsuj ubtul eodklulkb lrftflkb. Zols kboljgt hfkskbykhortgpfl tobtkba dkykbkb puhdfl, pgdftfl, dfbalubakb, jkb Kboljgt kjkdk` morftk sfbalkt ykba jf jkdkebyk eobakbjuba ubsur `uegrdumu jkb eoepubykf eklsuj ubtul eodklulkb lrftflkb horupk Kboljgt kjkdk` morftk ykba jkpkt eoehukt grkba tortkwk, totkpf eoefdflf eklbk. H.]trultur Zols Kboljgt Lgsksf` 83;19 ? eobaoeulklkb hk`wk tols Kboljgt eoefdflf dfek strultur tolsjf kbtkrkbyk9 khstrklsf, grfobtksf, lrfsfs, roklsf, jkb lgjk. Horflut kjkdk`pobiodkskbbyk. ;. Khstrklsf ,kjkdk` pobjk`udukb ykba eobmorftklkb ktku eobaubalkplkb dktkr hodklkbajkb akehkrkb ueue eobaobkf fsf suktu tols. 8. Grfobtksf ,eorupklkb hkafkb morftk ykba eobakrk` pkjk torikjfbyk suktu lrfsfs, lgbndfl,ktku porfstfwk utkek. Hkafkb fbfdk` kjkdk` pobyohkh tfehudbyk lrfsfs ktkulgepdflksf pkjk hkafkb sodkbiutbyk. =. Lrfsfs ktku lgepdflksf ,hkafkb utkek jkrf fbtf porfstfwk suktu kboljgt. Skjk hkafkb fbfdk` torjkpktlodumukb ktku lolgbygdkb ykba eobaaodftfl jkb eobaubjkba tkwk solkdfaussfbjfrkb ktku lrftfl ykba jfskepkflkb. . Xoklsf ,kjkdk` tkbaakpkb ktku rospgb ktks lrfsfs ykba jfbyktklkb sohoduebyk. Xoklsf jkpkt horupk sosojor`kbk tortkwk, sflkp eobmodk/eobyfbjfr, ktkueobafklkbbyk sohkakf hobtul frgbf. ?. Lgjk ,eorupklkb losfepudkb jkb portkbjk horkl`frbyk morftk. Lgjk jkpkt eoeuktlgeobtkr, porsotuiukb, ktku pobiodkskb udkba ktks eklsuj jkrf morftk ykbajfpkpkrlkb sohoduebyk. Zols Kboljgt ]odkfb strultur, lkrobk tols kboljgt kjkdk` suktu morftk, eklk tols kboljgteoepubykf ubsur poehkbaub morftkbyk. Eoburut Lgsksf` 83;1, `de. ;6 ubsur-ubsur jf jkdke morftk kboljgt kjk tglg`, kdur, jkb dktkr. Horflut fbf kjkdk`pobikhkrkbbyk. ;. Zglg`, tglg` kjkdk` pkrtfsfpkb ykba tordfhkt jkdke morftk ykba horkjk jkdke tolskboljgt. Zglg` jkdke tols kboljgt horsfnkt nkltukd, hfkskbyk grkba-grkbatorlobkd. 8. Kdur, kdur kjkdk` ikdkb morftk horupk rkbalkfkb porfstfwk ykba hobkr-hobkr torikjf ktkupub sujk` eobjkpkt pgdoskb ekupub tkehk`kb-tkehk`kb jkrf poehuktkboljgt ftu sobjfrf. =. Dktkr, dktkr horupk wkltu, toepkt, ktkupub sukskbk jkdke kboljgt jf`krkplkb horsfnktnkltukd. Krtfbyk hobkr-hobkr kjk jf jkdke lo`fjupkb ykba sosubaau`byk. Lohk`kskkb Zols Kboljgt Eoburut Lgsksf` 83;1, `de. 6 Kboljgt toragdgba lo jkdke tols horaobro `kd torsohut, somkrk lohk`kskkb kboljgt eoefdflf lkrkltorfstflsohkakf horflut. ;. Hkbykl eobaaubklkb lkdfekt dkbasuba ktkupub tfjkl dkbasuba. 8. Eobaaubklkb bkek tglg` grkba lotfak tubaakd, hkfl jobakb eobyohutlkb dkbasuba bkek tglg` nkltukd ktku tglg` ykba jfskekrlkb. =. Hkbykl eobaaubklkb lotorkbakb wkltu. kd fbf torlkft jobakb hobtul kboljgt ykba horupk morftk, jfskiflkb somkrk lrgbgdgafs ktku eobaflutf urutkb wkltu. . Eobaaubklkb lktk lorik ektorfkd, ykftu lktk ykba eobubiullkb suktu kltfvftks.kd fbf torlkft jobakb tfbjklkb pkrk tglg`byk jkb kdur ykba eoehobtulrkbalkfkb porfstfwk ktkupub suktu loafktkb ykba eobykbalut morftkbyk. ?. Hkbykleobaaubklkblktkpoba`uhubaktkulgbiubasfykbahoreklbklrgbgdgafs lotorkbakb wkltu, soportf9 loeujfkb, kl`frbyk, dkdu. >. Hkbykl pudk eobaaubklkb lgbiubasf poborkba ktku pobiodks, soportf9 hk`wk,fkdk`, sohkh. kd fbf horlkftkb dkbasuba jobakb jfkdga jkrf pkrk tglg`byk ykbajfuhk` jkrf hobtul dkbasuba lo lkdfekt tkl dkbasuba.]oeobtkrk ftu, Zfe Loejflhuj 83;1, ` eobautkrklkb hk`wk ubsur lohk`kskkb l`ks sohkakf horflut9;.Eobaaubklkb lkdfekt ykba eobyktklkb porfstfwk eksk eobaaubklkb lkdfekt horakyk rotgrfs ktku lkdfekt portkbykkb ykba tfjkl eoehutu`lkb ikwkhkb.=.Eobaaubklkb lgbiubasf ktku lktk poba`uhuba ykba eobyktklkb `uhubakb wkltu lrgbgdgafs soportf9 kl`frbyk, loeujfkb, dkdu..Eobaaubklkb lktk lorik klsf soportf9 eobudfs, eoehkmk, jkb horikdkb.?.Eobaaubklkb lkdfekt porfbtk` ktku feporktfvo sobtobmo.>.Eobaaubklkb lkdfekt soru, l`usus ubtul kboljgt ykba jfskiflkb jkdke hobtul jfkdga, pobaaubkkb lkdfekt dkbasuba skbakt jgefbkb. Kboljgt jkb uegr Dkdukpkhojkbykkboljgtjobakb`uegrhfksk7Horflutkjkdk`tkhodporhkbjfbakb jkrf kboljgt jkb `uegr. KspolKboljgtuegr Fjo Morftk9Sorfstfwk byktkXolkkbFsf9Ekskdk` ykba torlkft tglg`puhdfl ktku torlobkd ykbahorpobakru` hoskr tor`kjkpEkskdk` lo`fjupkb so`krf-`krfykba hkbykl jfkdkef gdo`eksykrklkt
IPAmenurut Tohari (1978:3) merupakan “usaha untuk menggunakan tingkah laku siswa hingga siswa memahami proses-proses IPA, memiliki nilai-nilai dan sikap yang baik terhadap IPA serta menguasi materi IPA berupa fakta, konsep, prinsip, hokum dan teori IPA”. Pendidikan IPA menurut Sumaji (1998:46) merupakan “suatu ilmu pegetahuan social yang

Ringkasan Buku Sekolah Kelas 10 SMP/MTSBahasa IndonesiaBab III Menyampaikan Ide Melalui AnekdotAlih-alih menggunakan model dua anak muda, misalnya, fotografer yang membuat foto itu malah mengambil gambar dua ekor kucing. Sebuah kecerdasan menangkap momen. Cara menyampaikan sebuah makna secara tersirat seperti pada gambar di atas juga berlaku dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali mendengar atau membaca cerita lucu. Cerita lucu tersebut bisa jadi hanya merupakan cerita rekaan, tetapi banyak juga yang didasarkan atas kejadian nyata. Ada cerita lucu yang dibuat benar-benar untuk tujuan menghibur, tetapi ada juga yang digunakan untuk tujuan satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting tokoh masyarakat atau terkenal berdasarkan kejadian yang nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan pelaku cerita, tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian Tukang Buah kepada Tukang SayurWajahmu memang manggissifatmu juga melon kolisTapi hatiku nanas karena cemburuHatiku anggur leburIni delima dalam hidupkuMemang ini salakkuJarang apel di malam mingguAku ... mohon belimbing-muKalo memang per-pisang-an ini yang terbaik untukmuSemangka kau bahagia dengan pria lainSawo nara .....Dari DuriantoBalasan dari Tukang sayurMembalas kentang suratmu ituBrokoli-brokoli sudah kubilangJangan tiap dateng rambutmu selalu kucaiJagungmu tak pernah dicukurDisuruh dateng malem minggueh nongolnya hari labuDitambah kondisi keuanganmu makin hari makin pareKalo mau nelpon aku aja mesti ke wortelDari Sayurati Dikutip dari dengan penyesuaianMakna tersirat anekdot berbeda dengan sindiran dan kritikan. Hal ini tentu saja tetapi lebih mengarah pada tujuan yang ingin disampaikan oleh si pembuat kritik. Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks anekdot memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan dialog anekdotAnekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun juga teks lainnya, anekdot memiliki unsur kebahasaan yang khas yaitu a menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu, b menggunakan kalimat retoris, [kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban]; c menggunakan konjungsi [kata penghubung] yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, lalu; d menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, dan berjalan, ; e menggunakan kalimat perintah imperative sentence; dan f menggunakan kalimat untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat Dosen yang juga Menjadi PejabatDi kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.“Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri,” kata Tono kepada Udin. Udin ogah-ogahan menjawab pertanyaan Tono. Udin beranggapan bahwa masalah yang dibicarakan Tono itu tidak Tono tetap meminta agar Udin mau menerka teka-tekinya.“Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri,” jawab Udin merasa jengah. Ternyata jawaban Udin masih juga salah. Menurut Tono, dosen yang juga pejabat itu tidak bersedia berdiri sebab takut kursinya diambil orang lain.” Mendengar pernyataan Tono, Udin menanyakan apa hubungan antara menjadi dosen dan pejabat.“Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain,” ungkap “???Kalau kamu suka membaca dan ingin mendapatkan buku sekolah di smartphone, kamu bisa download aplikasi android di playstore dari CTF Studio. Dengan menggunakan aplikasi ini kamu bisa membaca bukunya secara offline juga bila telah mendownloadnya atau secara online bila tidak mau menyimpan banyak data di smartphone. Bila berganti buku dan kamu ingin melanjutkan membacanya, kamu tidak perlu mencari halaman yang sebelumnya, jadi tinggal melanjutkan bacaannya Lainnya

MAKALAHPENERAPAN KETERAMPILAN MENULIS Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Disusun Oleh : Nopemberianus Lahagu SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKAN DAN KOMPUTER SUMEDANG 14 DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kepda Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan

Uploaded bySuherman 0% found this document useful 0 votes0 views6 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes0 views6 pagesMateri Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 3 Menyampaikan Ide Melalui AnekdotUploaded bySuherman Full descriptionJump to Page You are on page 1of 6Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. et81Za.
  • 9y6s96vpsp.pages.dev/464
  • 9y6s96vpsp.pages.dev/377
  • 9y6s96vpsp.pages.dev/492
  • 9y6s96vpsp.pages.dev/291
  • 9y6s96vpsp.pages.dev/106
  • 9y6s96vpsp.pages.dev/199
  • 9y6s96vpsp.pages.dev/161
  • 9y6s96vpsp.pages.dev/372
  • bab 3 menyampaikan ide melalui anekdot