Kumpulan puisi persatuan dalam keberagaman dan bhinneka tunggal ika adalah beberapa contoh kata kata puisi untuk persatuan dan kesatuan bangsa indonesia yang berbeda-beda namun tetap satuSebagaimana Indonesia merupakan bangsa yang majemuk memiliki keragaman etnis, suku, agama, bahasa, budaya dan lainnya, dan puisi indonesia yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak adalah puisi yang bertema persatuan dalam waktu lalu puisi persatuan dalam perbedaan telah dipublikasikan dan berikut ini adalah dafta judul puisi tentang persatuan dalam keberagaman masyarakat indonesia yaitu8 judul contoh puisi tema persatuan dalam keberagaman yang diantaranya biasa di jadikan referensi untuk menulis puisi nasionalisme 4 bait dan puisi tentang puisi bertema persatuan dalam keberagaman indonesia dan bhinneka tunggal ikaPersatuan dalam Keberagaman adalah kunci Kemajuan Bangsa dan keberagaman merupakan anugerah yang harus disyukuri dan perbedaan adalah kekuatan karena memungkinkan satu sama lain saling mengisi, bersatu di tengah perbedaan diyakini kunci mencapai kemajuan bangsa indonesiaDan berikut ini deretan bait bait puisi dalam kumpulan puisi yg bertema persatuan dalam keberagaman dan tentang persatuan yang berisi beberapa puisi bertema bhinneka tunggal BEDA UNTUK SATU Karya Erwindi sinilah berdiripermai bumi pertiwikeberagaman menghiasimembentang sepanjang negeridi sinilah rumahnyaragam budaya memanja mataciri khas tiada duaharta nan amat berhargakami memang hidup dalam bedasetiap insan berpegang pada jalannyanamun itu lumrah adanyaserupa teman juang dalam perjalanania menjadikannya indahkami memang tak miliki selera samatetapi kami tak harus berceraibersama berpegang kami merangkailahirkan karya, mewangikan bangsa IndonesiaPuisi kebhinekaan singkatSelanjutnya adalah puisi singkat yang bertema bhinneka tunggal ika, ada dua puisi tentang kebhinekaan yang diterbitkan PANCA SILA DI DADAKU Karya bersama Supatmi dan MS Sang MuhamKesederhanaan bekal awal kehidupanhari hari menapak di kebersamaansaling bantu membaur sesama temanjaga hati ciptakan kedamaianSaling berbagi segala permasalahandikala berat sama di pikirkansaat ringan sama dalam jinjinganbahagia ada rasa kedamaianBersatu padu ciptakan Indonesia bersatuBhinneka tunggal ika alat pemersatuGaruda Pancasila selalu di dadakuBudaya Leluhur Oleh HajerahKita....Beda persepsiBeda sukuBeda adatBeda budayaBeda agamaTapi....Kita adalah satuDalam bingkai persaudaraanBhinneka tunggal ikaJaga dan lestarikanBudaya leluhurPERSATUAN BANGSA Oleh Ratmaya UripPersatuan bangsa itu bukan tujuan atau mimpiHanya awal bagi pernyataan, pikiran dan langkahMenuju sebenar-benar tercapainya visiBagi hadirnya rahayu, basuki, adil, makmur dan kesejahteraan bangsaJuga untuk tibanya kesempurnaan hakiki bagi nusaDengan mengolah pikiran dan tindakan yang seharusnya dan sebenarnyaMenuju kejayaan bangsaSupaya jauh dari kemelut mulut dan bencanaDekat kepada kerukunan, kekuatan dan kesentosaanPersatuan bangsa itu hadir bukan hanya sebagai pernyataanTetapi juga visi untuk tercapainya tujuanJuga jalan untuk langkah bagi hadirnya kebanggaan yang sejatiUntuk kebenaran atas tercapainya adil makmur, sejahtera dan bahagiaPERSATUAN DAN KESATUAN Oleh NNNegeriku yang sempurnaAlammu membuat semua mata terpanaIndahmu ibarat kepingan nirwanaPerbedaanmu membuat hatiku terkesimaKeramahanmu membuat rakyatnya sentosaBeberapa tahun yang lalu kau diciptakan Yang Maha Kuasa untuk merdekaIndonesiaku, di negeri ini lah ku belajar perbedaan yang di satukanAku Indonesia, memiliki agama dan keyakinanSebagai pemersatu perbedaanIndonesia negeri tercintakuPenuh ragam budaya negerikuHidup rukun rakyatnya bersatuIndonesiaku, untuk aku dan kamuSesama kita saling junjung toleransiSesama kita saling menghargaiNegeriku tiada suramNegeriku sejahtera dan tentramKala resah pada perbedaanMatahari dan rintik hujan kan menyadarkanKeabadian takan mampu di paksakanSebab pelangi indah atas perbedaanBangkitlah selalu bangsakuSecercah harapan menantimuKami pemudamu,Akan selalu mendukungmuKami pemudamu,Siap menjunjung tinggi namamuBangsaku, marilah kita,Bersatu dalam perbedaanMengikrar satu perjanjianBerdamai dalam kehidupanMenggapai tujuan PERSATUAN DAN KESATUANPUISI ANDAIKAN Karya LIKHAAku bangga terlahir di IndonesiaYang dibentangi Zamrud KhatulistiwaKetika agama, ras, suku tidak jadi diperdebatkan atau dipermasalahkanBersatu-padu saling bahu-membahu, meski ketimpangan mewarnai tiada hentiWujud toleransi bukan kaleng basi isi amunisi, melempar tanpa sambil sembunyiNamun seiring berjalannya waktu, negriku ditimpa gelisah berkalang tanahBau dan riuhnya kemana-manaSeluruh rakyat menunggu giliran berita'Kapan kebebasan bersuara dikritik lapang dada!'Ketika kesemuanya seiring-sejalanPada perundang-undangan, bukan slogan belaka oleh jajaran pemerintahan dan masyarakat terbinaSebab bakti tetap menjadi bukti hingga nantiBahwa perjuangan itu abadi dalam rahim Pertiwi, teladan bagi generasiKala tata kelola kenegaraan dipegang amanah sesuai janji, ketaatan serta kepatuhan ikut mengimbangiIa seperti diksi intisari puisiDitulis menggunakan inspirasi juga modifikasiBermakna, keselarasan isi dengan temaAndaikan keberagaman dan keindonesiaan tidak terbelah mampu dijunjung tinggi sesuai nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman nyata sedalam jiwa dan bhinneka tunggal ika 4 bait dan 5 baitDan bagian keempata dalam kumpulan puisi persatuan dalam keberagaman dan bhinneka tunggal ika adalah puisi kebhinekaan pendek atau puisi 4 bait dan 5 baitPUISI APA DIKATAOleh NNMerah putih itu berkibar dimana-namaIa sudah tidak ada di tiang tengah depan istanaWarna merahnya berkibar-kibar memenuhi angkasaSementara warna putihnya terkoyak angin yang menerpaPermadani hijau membentang luas hingga samudraZamrud khatulistiwa mengoda berbagai bangsaDisibakan permadaninya melimpah ruah kekayaanyaSeolah bocoran surga dari Tuhan Yang Maha EsaPertiwi nama perawannyaBergaun bhineka tunggal ikaKerlingan matanya tak mampu pemuda menahanyaSampai lanjut usia ia tetap jelitaKerudung putih yang terkoyak dikepalanyaMenyingkap lekuk tubuh baju merahnyaDan mata keranjang beramai-ramai menikmatinyaSementara anak-anak kandungnya meratapinyaBhinneka Tunggal Ika Oleh NNBhinneka Tunggal Ika semboyan IndonesiaBukanlah semboyan yang sia-siaTidak akan aku lupakan sampai akhir usiaDemi kebangkitan IndonesiaBerbeda beda tapi tetap satuItulah arti semboyan negaraku yang satuBersatulah nomor satuJangan pernah digeser dari peringkat satuAku ingat perjuangan pehlawankuUntuk membuat semboyan negarakuMengambil dari kitab SutasomaYang merupakan kitab yang tidak samaTak akan pernah dilupakanTak akan pernah tak dilakukanJanganlah dilupakanSemboyan negaraku yang tak terkalahkanPerjuangkanlah persatuanDemi semboyan persatuanYang dibuat dengan persatuanDan tanpa perpecahanBANGSAKU INDONESIA Oleh Azhar RestOh bangsaku indonesia engkau terdiri dari bermacam-macam suku,agama,adat,dan leluhur bangsamu sungguh hebat dan muliaMeninggkalkan nilai-nilai tinggi kebudayaanSpiritual yang sangat luhur untuk diterapkan dalam berkehidupan bangsaku indonesia engkau sungguh bangsa yg tangguh dan gagah,Tunjukkanlah pada dunia bahwa engkau adalah bangsa perkasa yang penuh bangsaku indonesia tetaplah engkau menjadi bangsa yang tangguh,Perkasa dan gagah selalu menjunjung tinggi nilai kebudayaanDan nilai-nilai suci spiritual untuk diterapkan dlm kehidupan berbangsaDemi terciptannya cinta, keadilan, persatuan, dan kebijaksanaan dalam berkehidupan bersama- bangsaku indonesia engkau akan merayakan hari raya kemerdekaan bangsamu bangsa indonesia,Tetapi sayang sekali sekarang engkau tak bisa merayakan secara bebas dan bangsaku indonesia engkau sedang dilanda musibah pandemi corona,Ekspresi kemerdekaanmu seakan-akan sedang dipenjara,Tak bisa mengekpresikan hari kemerdekaan kreasi dan bangsaku indonesia bangsa yang prinsip dasar pancasila,Jangan menyerah, tetaplah menyambut hari kemerdekaanmu dengan suka cita,Musibah negeri bukan alasan bagimu untuk menyerah lalu menjadi bangsa putus asaOh bangsaku indonesia engkau adalah bangsa yg kuat, gagah perkasa,Engkau bukan bangsa yang lemah,Pancasila prinsip dasarmu yang sakti,Wahai bangsaku indonesia, meski pandemi corona mempenjarakan ekspresi kemerdekaanmu,Namun menjadi penghambat untuk tetap semangat merayakan hari kemerdekaanmu atas nama kumpulan puisi yang bertema persatuan dalam keberagaman dan puisi bhinneka tunggal ika baca juga puisi tentang nasionalisme yang lainnya dihalaman blog puisi dan kata bijak.Penyalahgunaanmedia sosial yang dapat memecah belah Bhinneka Tunggal Ika dapat kita atasi jika masyarakat Indonesia mengerti hakikat dari Bhinneka Tunggal Ika itu sendiri dan cara mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari sehingga tidak akan terjadi perpecahan bangsa Indonesia yang disebabkan dari media sosial. Referensi : Parani, R Puisi Persatuan Dan Kesatuan 2 Bait - Here's Puisi Persatuan Dan Kesatuan 2 Bait collected from all over the world, in one place. The data about Puisi Persatuan Dan Kesatuan 2 Bait turns out to be....puisi persatuan dan kesatuan 2 bait, riset, puisi, persatuan, dan, kesatuan, 2, bait LIST OF CONTENT Opening Something Relevant Conclusion Recommended Posts of Puisi Persatuan Dan Kesatuan 2 Bait Conclusion From Puisi Persatuan Dan Kesatuan 2 Bait Puisi Persatuan Dan Kesatuan 2 Bait - A collection of text Puisi Persatuan Dan Kesatuan 2 Bait from the internet giant network on planet earth, can be seen here. We hope you find what you are looking for. Hopefully can help. Thanks. See the Next Post Baris'Bhinneka Tunggal Ika' tersebut terdapat dalam petikan pupuh 139 bait 5 yang bunyinya sebagai berikut. Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa. (Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.
Jakarta - Sebagai masyarakat Indonesia yang baik, kita harus menjunjung tinggi kedudukan Bhinneka Tunggal Ika. Hal itu karena Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia. Semboyan tersebut memiliki arti berbeda-beda, tetapi tetap satu jua. Bacaan Doa agar Keluarga Sakinah Mawadah Warahmah dalam Tulisan Arab dan Latin Apa Hukum Memakan Daging Kurban Sendiri? Ini Penjelasannya 35 Contoh Ucapan buat Orang Menikah Bhinneka Tunggal Ika adalah dasar perwujudan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Selain itu, semboyan tersebut berfungsi sebagai alat pemersatu dari berbagai perbedaan yang ada di Indonesia. Apalagi Indonesia memiliki keberagaman suku, budaya, bahasa daerah, agama dan kepercayaan, ras maupun antargolongan. Pada dasarnya perbedaan bukanlah alasan untuk menimbulkan perpecahan. Perbedaan yang dimiliki Indonesia merupakan realita yang ada sejak bangsa ini berdiri. Di sinilah arti Bhinneka Tunggal Ika yang sesungguhnya. Meski sangat beragam, bangsa Indonesia tetap satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kita bisa hidup berdampingan dengan toleransi, persatuan, dan kedamaian. Sebagai informasi, semboyan Bhinneka Tunggal Ika tertulis dalam lambang negara, yaitu Garuda Pancasila. Itulah sedikit gambaran tentang Bhinneka Tunggal Ika. Kamu perlu mengetahui juga sejarah, fungsi, dan maknanya. Berikut ini rangkuman mengenai Bhinneka Tunggal Ika yang menarik dibaca, dilansir dari laman Gurupendidikan dan Dosenpintar, Senin 5/6/2023.Berita video komedian Marshel Widianto mengaku sampai panik karena legenda AC Milan, Ricardo Kaka, hadir di Jakarta, Sabtu 4/6/2023.Pengertian Bhineka Tunggal IkaIlustrasi garuda Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika. Photo by Mufid Majnun on UnsplashSecara etimologi atau asal-usul bahasa, Bhinneka Tunggal Ika dari bahasa Jawa Kuno. Jika diartikan secara harfiah Bhinneka = beragam atau bermacam-macam, Tunggal = satu, Ika = itu. Kesimpulannya, Bhinneka Tunggal Ika secara harfiah memiliki arti "beraneka satu itu". Maknanya, bisa dikatakan bahwa beraneka ragam, tetapi masih satu jua. Semboyan ini diambil dari kitab atau kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular, yang hidup pada masa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 M. Melalui semboyan ini, Indonesia bisa dipersatukan dan semua keberagaman tersebut menjadi satu bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Hal tersebut menggambarkan persatuan dan kesatuan yang terjadi di wilayah Indonesia. Dengan keberagaman penduduk yang terdiri dari bermacam-macam suku, bahasa daerah, ras, agama, dan kepercayaan, tidak membuat Indonesia menjadi terpecah. Adanya perbedaan inilah kemudian Bhinneka Tunggal Ika Bhineka Tunggal IkaMengetahui sejarah terbentuknya Bhinneka Tunggal Ika jelas penting. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika dikenal untuk kali pertama pada masa Majapahit era kepemimpinan Wisnuwardhana sekitar abad ke-14 M. Bhinneka Tunggal Ika merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno, yang lebih dikenal sebagai kitab Sutasoma. Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Baitnya secara lengkap sebagai berikut Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa. Artinya Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda. Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali? Sebab, kebenaran Jina Buddha dan Siwa adalah tunggal. Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran. Terjemahan teks oleh Dr. Soewito Santoso. Hal tersebut memberi makna inspiratif bagi bangsa Indonesia. Indonesia ketika itu masih memegang kuat kepercayaan Hindu dan Budha serta menggunakan bahasa Sanskerta dalam penulisan. Perumusan semboyan ini didasari keberagaman di berbagai pulau dan wilayah di Indonesia. Seluruh perbedaan budaya, suku, kepercayaan dan masih banyak lagi, semuanya mengarah pada persatuan. Semangat toleransi dengan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bentuk sikap menghargai setiap perbedaan. Sebelumnya, semboyan yang dijadikan semboyan resmi Negara Indonesia sangat panjang yaitu Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Indonesia sudah lama hidup di dalam keanekaragaman. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang besar dan berdaulat. Adapun beberapa fungsi dari Bhinneka Tunggal Ika dalam berbangsa maupun bermasyarakat, yaitu Menciptakan dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Membangun kehidupan nasional yang toleran. Sebagai rambu-rambu peraturan dan kebijakan negara. membantu mewujudkan cita-cita leluhur bangsa. Membentengi perdamaian Indonesia. Itulah mengapa, Bhinneka Tunggal Ika patut dijadikan sebagai landasan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di dalam bangsa Indonesia. Kita sebagai generasi selanjutnya yang bisa menikmati kemerdekaan dengan mudah, harus bersungguh-sungguh untuk menerapkannya dalam kehidupan Bhinneka Tunggal IkaSemboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia. Sesuai artinya, yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu, hal tersebut menggambarkan keadaan Indonesia. Di mana Indonesia memiliki banyak pulau yang terpisah, memiliki warga yang berbeda-beda dalam kepercayaan, ras, suku dan bahasa, tetapi tetap satu Indonesia. Sumber Gurupendidikan, Dosenpintar Dapatkan artikel edukasi berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Akhir-akhir ini tema merawat kebhinekaan’ begitu marak. Banyak acara, entah seminar, sarasehan, lomba menulis sastra, baca puisi, festival seni, dan sebagainya selalu mengangkat tema tersebut. Hal itu membuat saya kehabisan akal untuk menulis apa lagi sehubungan dengan tema merawat kebhinekaan’ itu. Oleh karena itu tulisan ini saya akan mulai dengan pertanyaan Mengapa tiba-tiba sebagai bangsa kita disadarkan kembali akan kekuatan kata bhineka yang selama ini dipakai sebagai semboyan negara kita “Bhineka Tunggal Ika”? Apa yang menjadi pemicu lahirnya upaya membangun kembali kesadaran bahwa kita ini bangsa yang bhineka? Pluralitas dan keberagaman di Indonesia ini merupakan sebuah keniscayaan. Tak mungkin kita menolaknya. Pluralitas dan keberagaman itu merupakan sebuah aset bangsa. Keberagaman dalam segala hal, misalnya budaya, tradisi, seni, agama, kekayaan alam dan lain-lain, harus kita jaga dan rawat dengan baik. Sebab, tanpa dirawat dengan baik, keberagaman itu akan membawa kita pada perpecahan. Potensi perpecahan yang disebabkan oleh keragaman itu sangat tinggi kalau sebagai bangsa kita tidak mampu merawatnya dengan baik. Riak-riak perpecahan itulah yang akhir-akhir mengemuka dengan tensinya yang beragam, yang membuat kita lalu tersadarkan akan bahaya yang bisa muncul setiap saat oleh sebab keragaman yang tak terawat itu. Sebelum saya bicara lebih jauh, saya ingin sedikit mengulik mengenai semboyan Bhineka Tunggal Ika’. Semboyan tersebut sebenarnya telah ada jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka. Bhinneka Tunggal Ika’ merupakan sebuah larik yang dijumpai dalam Kakawin Sutasoma, yang ditulis dalam bentuk syair dengan memakai bahasa Jawa kuno. Kakawin tersebut merupakan karangan Mpu Tantular yang ditulis dengan memakai aksara Bali, sekitar abad ke-14. Baris Bhinneka Tunggal Ika’ tersebut terdapat dalam petikan pupuh 139 bait 5 yang bunyinya sebagai berikut. Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa. Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda. Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali? Sebab kebenaran Jina Buddha dan Siwa adalah tunggal Beranekalah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran. Pada masa abad ke-14 itu di Indonesia umat Hindu Siwa dan umat Buddha hidup berdampingan. Kakawin Sutasoma tersebut diciptakan demi mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha. Artinya, sejak dahulu Indonesia ini sudah dihuni oleh penduduk yang memiliki keyakinan atau iman yang berbeda. Namun, mereka berusaha merawat kebhinekaan tersebut lewat berbagai macam cara, salah satunya melalui pupuh yang terdapat dalam Kakawin. Lalu, bagaimana kita sekarang? Saya ingin mengaji mengenai kita sekarang melalui puisi yang ditulis oleh para penyair. Indonesia tidak lahir tiba-tiba. Bahkan, pada sekiuar tahun 1920-an hampir seluruh organisasi pemuda berbasis kesukuan, misalnya Trikorodarmo yang kemudian menjadi Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong Bataks Bond, Sekar Rukun Pasundan, Jong Ambon, Pemuda Kaum Betawi, dan Jong Timoreesch Verbond NTT. Mereka rata-rata berkumpul bukan demi kepentingan politik, namun lebih pada mempererat kerukunan dan persatuan dari pemuda satu wilayah atau suku serta demi upaya merawat dan mengembangkan kebudayaan mereka masing-masing. Maka tidak heran ketika Muhammad Yamin menulis puisi tentang tanah air yang berjudul Tanah Airku’ menyatakan secara implisit bahwa Sumatralah tanah airnya. Begitulah memang yang dirasakan para pemuda ketika itu. Inilah kutipan salah satu bait puisi itu. Sesayup mata, hutan semata Bergunung bukit lembah sedikit Laut disana, di sebelah situ Dipagari gunung satu per satu Adalah gerangan sebuah surga Bukannya janat bumi kedua Firdaus melayu di atas dunia Sumatra namanya, yang kujunjungi Namun, kesadaran lokalitas tersebut pada perkembangan berikutnya mengalami pergeseran luar biasa pada saat Kongres Pemuda II tanggal 28 Okober 1928. Dalam Sumpah Pemuda dengan kesadaran penuh para pemuda yang tergabung dalam beberapa organisasi kepemudaan itu memilih Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, bukan bahasa lokal mereka masing-masing. Mereka berusaha merawat keberagaman bahasa dan kultur tersebut tanpa harus menonjolkan yang satu dan menenggelamkan yang lain. Pemilihan bahasa Melayu sebagai cikal-bakal bahasa Indonesia merupakan upaya yang amat bijak. Perubahan dari kesadaran lokal menjadi kesadaran nasional tampak dengan jelas dalam puisi panjang Mohammad Yamin berikut ini. Mohammad Yamin tak lagi memandang Sumatera sebagai tanah airnya, tetapi Indonesialah tumpah darahnya. Berikut ini beberapa bait yang dikutip dari puisi tersebut. INDONESIA TUMPAH DARAHKU Puisi Mohammad Yamin Bersatu kita teguh Bercerai kita runtuh Duduk di pantai tanah yang permai Tempat gelombang pecah berderai Berbuih putih di pasir terderai Tampaklah pulau di lautan hijau Gunung-gunung bagus rupanya Dilingkari air mulia tampaknya Tumpah darahku Indonesia namanya Lihatlah kelapa melambai-lambai Berdesir bunyinya sesayup sampai Tumbuh di pantai bercerai-cerai Memagar daratan aman kelihatan Dengarlah ombak datang berlagu Mengejar bumi ayah dan ibu Indonesia namanya, tanah airku Puisi ini dibuka dengan sebuah peribahasa Bersatu kita teguh/ Bercerai kita runtuh. Peribahasa yang tidak asing bagi kita. Namun, secara pragmatis apa makna peribahasa tersebut dalam konteks keindonesiaan? Justru itu yang penting. Pertama, peribahasa tersebut menyiratkan bahwa bangsa ini beragam, oleh karena itu harus bersatu. Kedua, keberagaman itu aset, persatuan adalah daya. Dengan menyatukan segala keragaman yang kita miliki kita akan tumbuh menjadi bangsa yang berdaya di dunia ini. Jadi, Yamin sudah melihat keberagaman sebagai aset, sekaligus mengingatkan bahwa keragaman yang tidak diikat dan dirawat akan bisa menjadi bibit-bibit konflik. Puisi-puisi Mohammad Yamin rata-rata cenderung memuja alam Indonesia, entah itu gunung, lautan, lembah, dan hutan. Kecintaan Yamin pertama-tama adalah pada alam Indonesia. Hal itu tidaklah salah, sebab bangsa asing datang ke Indonesia saat itu karena tergoda akan melimpahnya rempah-rempah, palawija, dan sumber daya alam lainnya. Kekayaan alam Indonesia yang mendorong kolonialisme menyerbu Indonesia ketika itu. Berbeda dengan Yamin, Sanusi Pane menulis puisi tentang candi. Sanusi Pane tidak menulis puisi tentang keindahan alam, namun justru melukiskan candi sebagai bukti kemajuan peradaban manusia pada masa itu. CANDI Puisi Sanusi Pane Engkau menahan empasan kala, Tinggal berdiri indah permai, Tidak mengabaikan serangan segala, Megah kuat tidak terperai. Engkau berita waktu yang lalu, Masa Hindia masyhur maju, Dilayan putra bangsawan kalbu, Dijunjung tinggi penaka ratu. Aku memandang suka dan duka Berganti-ganti di dalam hati, Terkenang dulu dan waktu nanti. Apa gerangan masa di muka Jadi bangsa yang kucinta ini? Adakah tanda megah kembali? Candi merupakan bangunan yang memiliki fungsi sebagai monumen untuk menghormati raja-raja. Oleh karena itu candi sering berfungsi sebagai makam raja. Di sisi lain bangunan candi juga dipakai sebagai tempat ibadah pemeluk agama Buddha dan penganut agama Hindu. Dalam konteks sebagai warisan budaya yang harus kita rawat justru kekayaan arsitekturnya. Beberapa candi besar seperti Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, dan sebagainya dibangun dengan amat megah, cermat, teliti, sangat estetis, dan mewah, dengan mengandalkan prinsip-prinsip teknologi arsitektur yang luar biasa pada masanya. Arsitektur candi menjadi bukti betapa tingginya kebudayaan dan peradaban nenek moyang bangsa Indonesia. Jadi merawat candi sesungguhnya merupakan tugas kita sebagai bagian dari bangsa yang berbudaya dan tahu bagaimana cara menjunjung tinggi kekayaan bangsa yang agung itu. Candi tak lekang dimakan waktu. Andaikan candi itu adalah Indonesia, maka Indonesia diharapkan tetap tegak berdiri walaupun badai persoalan sosial, budaya, dan politik melanda. Candi merupakan lambang kemegahan kebudayaan dan peradaban. Apakah kemegahan tersebut akan terus berlanjut atau justru pudar waktu demi waktu. Pertanyaan retoris pada bait ke-4 “Apa gerangan masa di muka/ Jadi bangsa yang kucinta ini?/ Adakah tanda megah kembali?” itu sangat ironis sebetulnya. Sanusi Pane menanyakan tentang eksistensi bangsa ini di masa depan. Mungkinkah kemegahan itu tetap bertahan, atau berkembang, atau luntur lalu tiada. Kekayaan alam dan kekayaan budaya luar biasa kita miliki. Keberagaman sumber daya alam, sumber daya manusia, dan kebudayaan menjadi milik kita yang tidak kecil jumlah dan jenisnya. Adakah hal-hal itu bisa memperkuat eksistensi kita sebagai bangsa, atau justru membuat kita hancur karena pertikaan dalam konteks mengunggulkan keakuan kita sebagai pribadi maupun kelompok. Chairil Anwar menulis sebagai berikut. PRAJURIT JAGA MALAM Puisi Chairil Anwar Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu? Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini Aku suka pada mereka yang berani hidup Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu…… Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu! Dalam merawat keragaman atau kebhinekaan itu diperlukan bangsa yang bermata tajam atau awas, mengerti dengan jelas mana perilaku yang akan mengikis kebersamaan atau mana tindakan yang berkontribusi terhadap kemajuan bangsa. Indonesia memerlukan pemuda-pemuda yang lincah dan orang-orang tua yang kokoh memperjuangkan dan menjalani hidup dalam keberagaman itu. Dengan tegas Chairil menulis Aku suka pada mereka yang berani hidup/ Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam. Baris-baris jelas menggambarkan bahwa Indonesia ini memerlukan pemuda yang tidak lemah, memiliki semangat, mau bekerja keras, tidak mudah menyerah, tidak lari dari kesulitan, memiliki inisiatif dan berjiwa kreatif, dan sebagainya, dalam menjaga kekayaan dan keragaman segala aspek yang ada di Indonesia. Bisa jadi sumbangsih kita tidaklah spektakuler, hanya sederhana saja. Namun, partisipasi sederhana itu akan mampu membuat Indonesia ini tetap berdiri kokoh ketika dihantam segala macam jenis cuaca. SELAMAT PAGI INDONESIA Karya Sapardi Djoko Damono Selamat pagi, Indonesia, seekor burung mungil mengangguk dan menyanyi kecil buatmu. aku pun sudah selesai, tinggal mengenakan sepatu, dan kemudian pergi untuk mewujudkan setiaku padamu dalam kerja yang sederhana; bibirku tak biasa mengucapkan kata-kata yang sukar dan tanganku terlalu kurus untuk mengacu terkepal. selalu kujumpai kau di wajah anak-anak sekolah, di mata para perempuan yang sabar, di telapak tangan yang membatu para pekerja jalanan; kami telah bersahabat dengan kenyataan untuk diam-diam mencintaimu. pada suatu hari tentu kukerjakan sesuatu agar tak sia-sia kau melahirkanku. seekor ayam jantan menegak, dan menjeritkan salam padamu, kubayangkan sehelai bendera berkibar di sayapnya. aku pun pergi bekerja, menaklukan kejemuan, merubuhkan kesangsian, dan menyusun batu-demi batu ketabahan, benteng kemerdekaanmu pada setiap matahari terbit, o anak jaman yang megah, biarkan aku memandang ke Timur untuk mengenangmu wajah-wajah yang penuh anak-anak sekolah berkilat, para perempuan menyalakan api, dan di telapak tangan para lelaki yang tabah telah hancur kristal-kristal dusta, khianat dan pura-pura. Selamat pagi, Indonesia, seekor burung kecil memberi salam kepada si anak kecil; terasa benar aku tak lain milikmu.. Setia kepada Indonesia berarti kita harus bekerja untuk Indonesia. Kerja, kerja, kerja begitu yang diharapkan oleh Presiden Joko Widodo. Kita bekerja bukan semata-mata demi kepentingan kita dan keluarga kita, kita bekerja sebenarnya adalah untuk Indonesia. Dengan sangat tepat Sapardi menulis aku pun sudah selesai, tinggal mengenakan sepatu,/ dan kemudian pergi untuk mewujudkan setiaku padamu dalam/ kerja yang sederhana. Spirit seperti ini sebenarnya yang akan membuat para pekerja tidak melakukan penyimpangan pada kualitas kerjanya dan penyimpangan dari segi keuangan. Kerja untuk Indonesia berarti kerja untuk bangsa, untuk negara, dan untuk kemakmuran rakyat sebagai wujud solidaritas dan cinta. Indonesia selalu kujumpai kau di wajah anak-anak sekolah,/ di mata para perempuan yang sabar,/ di telapak tangan yang membatu para pekerja jalanan, begitulah yang dirasakan Sapardi. Perasaan seperti baru bisa hadir jika kita sungguh-sungguh mencintai Indonesia. Ibu Pertiwi ada di mana-mana, terlebih pada diri orang yang menderita. Oleh karena itu Indonesia harus diolah secara benar di tangan orang benar. Jika itu bisa dilakukan maka kerisauan dan kegalauan Mustofa Bisri berikut ini tidak harus terjadi. NEGERIKU Puisi Mustofa Bisri mana ada negeri sesubur negeriku? sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu, dan jagung tapi juga pabrik, tempat rekreasi, dan gedung perabot-perabot orang kaya didunia dan burung-burung indah piaraan mereka berasal dari hutanku ikan-ikan pilihan yang mereka santap bermula dari lautku emas dan perak perhiasan mereka digali dari tambangku air bersih yang mereka minum bersumber dari keringatku mana ada negeri sekaya negeriku? majikan-majikan bangsaku memiliki buruh-buruh mancanegara brankas-brankas ternama di mana-mana menyimpan harta-hartaku negeriku menumbuhkan konglomerat dan mengikis habis kaum melarat rata-rata pemimpin negeriku dan handai taulannya terkaya di dunia mana ada negeri semakmur negeriku penganggur-penganggur diberi perumahan gaji dan pensiun setiap bulan rakyat-rakyat kecil menyumbang negara tanpa imbalan rampok-rampok diberi rekomendasi dengan kop sakti instansi maling-maling diberi konsesi tikus dan kucing dengan asyik berkolusi Mustofa Bisri sebagai penyair merasa terpanggil untuk menulis puisi kritis ketika perahu Indonesia dikemudikan secara salah oleh para elite politik dan para pemangku kebijakan, ketika kekayaan alam Indonesia hanya dimiliki oleh segelintir orang dan rakyat dibiarkan hidup di bawah garis kemiskinan. Apa yang ditulis Mustofa Bisri terasa sangat satir dan pedih, tapi itulah kebenaran yang memang harus dikabarkan. Orang-orang seperti itu adalah orang-orang yang tidak mencintai Indonesia, tetapi hanya mencintai dirinya sendiri. Negeri yang makmur justru amat menyakitkan dalam puisi di atas, mirip-mirip dengan cantik itu luka. Di tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab seperti dalam puisi di atas, kebhinekaan juga tidak akan pernah dirawat, sebab pluralisme dan keragaman justru sulit dijinakkan ketika penyimpangan akan terus dianakpinakkan. Lain halnya jika Indonesia ini hanya diisi oleh satu jenis manusia saja. Dalam keseragaman manusia akan lebih mudah diarahkan dan dibentuk, daripada dalam keragaman. Pertanyaannya ialah apa yang harus kita lakukan untuk merawat keberagaman dalam dunia yang serba materi dewasa ini, di mana orang lebih banyak memikirkan diri dan kelompoknya daripada berpikir atau bekerja bagi kepentingan orang banyak. Yang harus kita renungkan adalah 1. Tuhan itu satu dan milik semua bangsa. Beribadah dan berdoa menurut iman kepercayaan masing-masing merupakan wujud kecintaan pada Sang Pencipta dan sesama; 2. Ekspresi cinta akan Tuhan dan sesama bisa berupa solidaritas bagi yang berkekurangan serta cinta lingkungan hidup dan negara 3. Indonesia yang beragam dalam alam dan budaya merupakan anugerah luar biasa dari Tuhan, kita dipanggil untuk merawatnya; serta 4. Sebagai bangsa kita harus bersatu untuk membangun Indonesia adil, makmur, dan beradab dengan mengandalkan kekayaan dan keragaman sumber daya alam, sumber daya manusia dan kebudayaannya. Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai bagaimana merawat kebhinekaan melalui puisi yang ditulis para penyair. Puisi sebagai bagian dari karya sastra lebih banyak melakukan gerakan moral. Semoga melalui tulisan para penyair tersebut tumbuh kesadaran, sekurang-kurangnya bagi saya pribadi, bahwa keberagaman yang kita punyai sebagai bangsa ini harus tetap kita jaga dan rawat sebab hal itu merupakan aset yang tak ternilai harganya. Untuk mengakhiri tulisan saya ini saya ingin mengutip lengkap puisi D. Zawawi Imron berikut ini. INDONESIA TANAH SAJADAH Puisi D. Zawawi Imron Sebelum kita lahir kedunia ini Rahmat Allah telah menjelma di air susu dada ibu Lalu kita diturunkan pada sebidang tanah air Yang membentang dari Aceh hingga Papua Itulah Indonesia Yang gunungnya biru berselendang awan Ada hamparan padi menguning keemasan Serta pohon kelapa yang melambai di pinggir pantai Indahya tanar air kita Sepotong surga yang diturunkan Allah ke bumi Kita minum air indonesia menjadi darah kita Kita makan buah-buahan dan beras Indonesia menjadi daging kita. Kita menghirup udara Indonesia menjadi napas kita. Kita bersujud di atas bumi Indonesia Bumi Indonesia menjadi sajadah kita. Suatu saat nanti kita mati Kita akan tidur pulas dalam pelukan bumi Indonesia. Daging kita yang hancur Akan menyatu dengan harumnya bumi Indonesia. Tanah air yang indah Harus diurus dengan hati yang indah Hati yang taqqorub kepada Allah Kalau Indonesia ingin tetap indah Harus diurus dengan ahlak yang indah Tanah air adalah ibunda kita Siapa mencintainya Harus menanaminya dengan benih-benih kebaikan dan kemajuan. Agar indonesia yang indah semakin damai dan indah. Tanah air adalah sajadah Siapa mencintainya Jangan menciprati dengan darah Jangan mengisinya dengan fitnah, maksiat dan permusuhan. Tanah air Indonesia Adalah sajadah Tempat kita bersujud kepada Allah Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Sekian. Terima kasih. Surabaya, 12 Oktober 2017 Tulisan ini dibacakan oleh penulis saat acara Anugrah Sutasoma Balai Bahasa Jawa Timur 2017Puisibhinneka tunggal ika 4 bait dan 5 bait. Dan bagian keempata dalam kumpulan puisi persatuan dalam keberagaman dan bhinneka tunggal ika adalah puisi kebhinekaan pendek atau puisi 4 bait dan 5 bait PUISI APA DIKATA Oleh: NN. Merah putih itu berkibar dimana-nama Ia sudah tidak ada di tiang tengah depan istana Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Aku, kamu, kita, dan merekaMasing-masing berbeda, namun tetap satu juaMasing-masing berbeda, tapi berujung sama Semua karena Bhineka Tunggal Ika yang kita tegakkan dalam jiwa Puluhan tahun kita teriakkan kata merdekaBerjanji seiya sekata untuk melawan bencana secara bersamaSaling tolong kawan yang terkena musibah tanpa pandang agama Semua karena Bhineka Tunggal Ika yang kita tancap dalam dadaSekian lama kita kumandangkan nilai moral PancasilaBersama-sama mewujudkan Indonesia tanpa noda 1 2 3 Lihat Puisi Selengkapnya VkUS.