Katakanlah 'Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.'" [Al-A'raaf: 187]. Jangan mempercayai jika ada seseorang yang mengetahui akan datangnya hari kiamat, ini adalah salah satu kemungkaran dan bisa membatalkan aqidah. JAKARTA - Di antara keutamaan Nabi Muhammad SAW adalah selalu menghargai waktu. Untuk menerapkan prinsip itu, beliau terbiasa berjalan dengan agak cepat. Pernah suatu hari, Abu Hurairah menirukan cara Rasulullah SAW berjalan pada saat mengantarkan jenazah seseorang. Apabila ia berjalan dengan langkah biasa, maka Rasulullah SAW pasti mendahuluinya. Namun, apabila ia berjalan dengan setengah lari, barulah Abu Hurairah dapat bersamaan atau mendahului Rasulullah. Rasulullah SAW juga selalu menghormati waktu orang lain. Sebagai contoh, beliau tidak suka mengakhiri perjalanannya pada malam hari. Beliau mengupayakan agar memulai perjalanan pada pagi hari. Dengan begitu, ketika beliau tiba, maka para penghuni rumah tak akan terganggu waktu istirahatnya. Dalam banyak ayat Alquran, Allah SWT menyinggung tentang waktu. Allah juga bersumpah demi masa dalam surah al-Ashr ayat 1. Pada surah tersebut, Alllah SWT menekankan betapa pentingnya menghargai waktu. Manusia hendaknya mengetahui hakikat waktu dengan selalu beramal saleh. Allah juga menjanjikan keberuntungan besar bagi mereka yang mengamalkannya. Perintah menghargai waktu lainnya adalah tersirat dalam waktu-waktu shalat yang telah Allah SWT tentukan. Selain merupakan bentuk kewajiban paling asasi, shalat dapat pula menjadi media pembelajaran bagi umat Muslim untuk menghargai dan menepatinya. Melalaikannya berarti gugur ibadah shalatnya dan berdosa. Pepatah Arab mengatakan, ”Waktu bagaikan pedang yang apabila kita tidak menggunakannya dengan baik maka celakalah kita.” sumber Hikmah Republika oleh Irman Sulaiman FauziBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Sampaidi sini sudah hafal kan ya Bahasa Arabnya jam. Ada banyak kata-kata mutiara bahasa Arab yang bisa kamu baca seperti kata mutiara tentang kehidupan cinta motivasi inspirasi atau nasihat. Dan berikut kata kata mutiara. الوقت كالسيف إن لم تقطعه قطعك. Kata mutiara Bahasa Arab beserta artinya tentang menghargai waktu.
Bagi seorang muslim, menuntut ilmu adalah suatu kewajiban. Hal ini telah disampaikan dalam Al-Qur’an dan hadits. Nah, di artikel ini, akan dijelaskan berbagai kumpulan hadits tentang menuntut ilmu. Mari kita simak sama-sama! — Pernahkah kamu mendengar peribahasa, “Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina”. Artinya apa, ya? Apakah kita harus pergi ke Cina dahulu untuk dapat menuntut ilmu? Hohoho… nggak juga ya. Peribahasa tersebut memiliki arti untuk menuntut ilmu pendidikan sejauh apapun itu. Negara Cina digunakan sebagai peribahasa karena memiliki berbagai macam kemajuan dan keunggulan dalam bidang ilmu pengetahuan. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam mewajibkan manusia agar tidak pernah berhenti belajar selama hidupnya melalui Al-Qur’an, sunah, maupun hadits tentang menuntut ilmu. Selain termasuk pahala beribadah, menuntut ilmu termasuk amalan baik yang tidak akan terputus. Hal ini juga telah disampaikan oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam لِاَنْ تَغْدُوَ فَتَعَلَّمَ اٰيَةً مِنْ كِتَابِ اللهِ خَيْرٌ مِنْ عِبَادَةِ سَنَةٍ “Sungguh sekiranya engkau melangkahkan kaki di waktu pagi maupun petang kemudian mempelajari satu ayat dari Kitab Allah Al-Qur’an, maka pahalanya lebih baik daripada ibadah satu tahun”. Nah, sebenarnya, masih banyak dalil dalam Al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan tentang pentingnya belajar atau mencari ilmu pengetahuan. Apa saja ya? Yuk, simak! Baca Juga Lengkap! Kumpulan Doa Selamat Dunia dan Akhirat Bacaan Arab, Latin & Artinya Kumpulan Hadits tentang Menuntut Ilmu Berikut beberapa kumpulan hadits tentang menuntut ilmu dalam bahasa Arab disertai dengan artinya تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ رَواهُ الطَّبْرَانِيْ Artinya “Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” HR Thabrani. وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ Artinya “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” HR Muslim, no. 2699. مَنْخَرَجَفِىطَلَبُالْعِلْمِفَهُوَفِىسَبِيْلِاللهِحَتَّىيَرْجِعَ Artinya “Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang.“ HR Tirmidzi. تَعَلّمُواالعِلْمَ وَتَعَلّمُوْا لِلْعِلْمِ السّكِيْنَةَ وَالْوَقَا رَ وَتَوَاضَعُوْا لِمَنْ تَتَعَلّمُوانَ مِنْهُ Artinya “Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya.” HR Thabrani. إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ Artinya “Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya.” HR Muslim no. 1631. طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ Artinya “Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan.” HR Ibnu Majah. العلم قبل القول و العمل Artinya “Berilmulah sebelum kamu berbicara, beramal, atau beraktivitas.” HR Bukhari. مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ Artinya “Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya dunia dan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu.” HR Ahmad. فضل العلم خير من فضل العبادة وخير دينكم الورع Artinya “Keutamaan ilmu itu lebih baik dari keutamaan ibadah, dan sebaik-baik keberagaman kalian adalah sikap wara’.” HR Turmidzi. مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ Artinya “Barangsiapa yang mempelajari ilmu yang dengannya dapat memperoleh keridhoan Allah SWT, tetapi ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan kesenangan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan harumnya surga di hari kiamat nanti.” HR Abu Daud. إِذَا مَاتَ اِبنُِ اَِدَمَِ اِنْ قَطَعَ عَِنْوُ عَِمَلُوُ إِِ لا مِِنْ ثَِلََثَةٍ ِ إِِ لا مِِنْ صَِدَقَةٍ اََِرِيَةٍ، أَِوْ عِِلْمٍ يِ نُْتَ فَعُ بِِوِ، أَِوْ وَِلَدٍ صَِالِحٍ يَِدْعُو لَِوُِ رواه اِلترمذى Artinya “Apabila anak adam telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga amalan shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan.” at-Turmudzi. وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ على الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ على سَائِرِ الْكَوَاكِبِ Artinya “Sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu dibanding ahli ibadah, seperti keutamaan bulan di malam purnama dibanding seluruh bintang-bintang.” Dawud 3641, Ibnu Majah 223, dari hadits Abu Darda’ Radhiallahu Anhu. وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فيه عِلْمًا سَهَّلَ الله له بِهِ طَرِيقًا إلى الْجَنَّةِ Artinya “Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga.” مَنْ خَرَجَ فِيْ طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ حَتّٰى يَرْجِعَ. رواه الترمذى Artinya “Barangsiapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka dia telah termasuk golongan sabilillah orang yang menegakkan agama Allah hingga ia pulang kembali.” HR. Tirmidzi. وَكُلُّ مَنْ بِغَيْرِ عِلْمٍ يَعْمَلُ اَعْمَالُهُ مَرْدُوْدَةٌ لَا تُقْبَلُ Artinya “Siapa saja yang beramal melaksanakan amal ibadah tanpa dilandasi ilmu, maka segala amalnya akan ditolak, yakni tidak diterima”. Baca Juga Bacaan Sujud Tilawah, Tata Cara, Dalil, dan Hukumnya Keutamaan Menuntut Ilmu Selain itu, karena ilmu merupakan suatu hal yang berharga, kamu harus mengetahui juga nih, tiga keutamaan dalam menuntut ilmu. Di antaranya Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan meninggikan derajat orang yang berilmu. Hal ini telah dijelaskan dalam arti surat Al-Mujadalah ayat 11, yaitu “Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” Ilmu adalah warisan para nabi dan rasul. Hal itu karena ilmu adalah sesuatu yang abadi, sedangkan harta hanya bersifat fana yang tidak kekal dan dapat habis kapan saja. Ilmu akan memberikan manfaat meskipun kita telah meninggal. Hal ini karena ilmu tersebut tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, melainkan juga berguna bagi orang lain. Penerapan Hadis Menuntut Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari Melalui kumpulan hadits menuntut ilmu ini, ada beberapa hal yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain Memanfaatkan masa muda untuk menuntut ilmu, baik secara formal maupun non formal; Menunjukkan kesungguhan dalam belajar, baik ketika berada di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah; Belajar menyisihkan biaya menabung demi tercapainya suatu ilmu; Rajin menghadiri majelis ilmu; Menyetujui dan mendukung setiap usaha untuk meningkatkan ilmu pengetahuan. Nah, itu dia kumpulan hadis tentang menuntut ilmu serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sekarang kamu jadi tahu kan, bahwa dengan menuntut ilmu, kita dapat mengetahui yang benar dan yang salah. Selain itu lebih menghargai waktu untuk digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat sehingga menjadi bekal kita di akhirat. Kalau kamu ingin belajar banyak tentang agama, langsung aja yuk cari guru terbaiknya di Ruangguru Privat Mengaji. Bisa bebas pilih guru dan atur sendiri jadwal belajarmu, lho! Referensi Ima Walz. ND. Scribd. Penerapan Kandungan Hadis Tentang Menuntut Ilmu Dan Menghargai Waktu Dalalam Kehidupan Sehari Penerapan Kandungan Hadis Tentang Menuntut Ilmu Dan Menghargai Waktu Dalalam Kehidupan Sehari PDF Hadist Tentang menuntut Ilmu Untuk Meningkatkan Semangat Belajar 10 Hadist Menuntut Ilmu dalam Islam dan Keutamaannya 10 Hadits Menuntut Ilmu untuk Memudahkan Jalan ke Surga
Hadistentang menghargai waktu ini menunjukkan bahwa umat Islam harus melakukan amal saleh sepanjang hidupnya, agar dapat mempertanggungjawabkan dengan baik di akhirat nanti. 4. Usia Umat Nabi Muhammad antara 60 sampai 70 Tahun. Karena waktu adalah nikmat dari Allah SWT, sudah seharusnya tidak menyia-nyiakannya dengan berbuat hal-hal yang
– Hadits tentang tepat waktu. Dalam menjalani kehidupan di dunia, kita harus menjadi manusia yang disiplin. Artinya, apa yang kita kerjakan harus sesuai tepat dengan waktunya, jangan biasakan untuk terlambat. Namun yang namanya orang Indonesia, disuruh kumpul jam 8 baru berangkat jam 9. Disuruh sholat subuh berjamaah malah telat bangun siang. Kebiasaan ini, harusnya kita kurangi dan bahkan hilangkan karena hanya akan menimbulkan dampak umur manusia di dunia terbatas. Apakah kita yakin bahwa amal kebaikan yang kita kumpulkan di dunia sudah cukup untuk membawa kita menuju surga-Nya? Jika tidak, lantas mengapa masih mengabaikan waktu?Beribadahlah selagi masih punya waktu, lakukan aktivitas secara disiplin agar hidup lebih terkontrol. Berikut kami akan bagikan daftar kumpulan hadits shahih tentang tepat waktu, simak ulasannya di bawah berikut Hadits Tentang Tepat Waktu1. Jangan Tertipu Waktu Luang2. Jaga Lima Perkara Sebelum Lima Perkara3. Usia Nabi MuhammadDaftar Hadits Tentang Tepat WaktuSilahkan simak langsung saja di bawah ini kumpulan hadits tentang tepat waktu, menghargai waktu karena waktu manusia di dunia ini terbatas. Lafadz bacaan hadits ditulis dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan Jangan Tertipu Waktu Luangنِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُArtinya“Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” HR. Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah.2. Jaga Lima Perkara Sebelum Lima Perkaraاغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَArtinya“Jagalah lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya. Mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum matimu.” HR Nasai dan Baihaqi.3. Usia Nabi Muhammadأَعْمَارُ أُمَّتِى مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَArtinya“Usia umatku Muslim antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit sekali dari mereka yang melewatinya.” HR Ibnu Majah dan Tirmidzi.KesimpulanSekian pembahasan dari daftar lafadz bacaan hadits tentang tepat waktu, manfaat menghargai waktu, ayat alkitab tentang menghargai waktu, waktu adalah pedang, kata mutiara tentang waktu, pembagian waktu dalam islam, waktu dalam islam rumaysho, hadits tentang waktu Shahih Tentang Aqiqah dan QurbanKumpulan Hadits Tentang Harta DuniaBacaan Doa Sholat Wajib Lima Waktu
BirrulWalidain ( Arab: بر الوالدين) adalah bagian dalam etika Islam yang menunjukan kepada tindakan berbakti (berbuat baik) kepada kedua orang tua. Yang mana berbakti kepada orang tua ini hukumnya fardhu (wajib) ain bagi setiap Muslim, meskipun seandainya kedua orang tuanya adalah non muslim. Setiap muslim wajib mentaati setiap
Waktu atau masa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1997 adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Waktu adalah salah satu nikmat yang agung dari Allah Swt kepada manusia. Sudah sepantasnya manusia memanfaatkannya secara baik, efektif dan semaksimal mungkin untuk amal shalih. Islam menganjurkan agar manusia memanfaatkan waktu dan kesempatan yang dimiliki sehingga ia tidak termasuk golongan orang yang merugi. Hal itu tercantum dalam Qur'an Surat. Ashr dan Rasulullah Saw juga menganjurkan agar manusia memanfaatkan kesempatan yang ia miliki. Diantaranya sebagai berikutبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ Artinya, 1. Demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. QS. Al-'Ashr. 1-3 Asbabun Nuzul. Banyak orang yang mengutuk waktu Ashar. Mereka mengatakan bahwa waktu ashar adalah waktu yang celaka atau waktu nahaas. Menurut mereka banyak bahaya yang terjadi pada waktu Ashar. Berkait dengan hal tersebut, turunlah Surah Al 'Ashr yang member penjelasan ashar tidak salah. Kesalahan sebenarnya adalah manusia yan menggunakan waktu tesebut untuk hal-hal yang tidak terpuji. Penjelasan Ayat Pada ayat pertama, Allah Swt memulai surat ini dengan sumpah. Sebagaimana والشمس، والفجر، والضحى، والتين، Ketika manusia bersumpah atas nama Allah Swt, maka Allah Swt bersumpah atas nama makhlukNya. Hal tersebut disebabkan tidak ada selain Dia kecuali makhlukNya. Dan sumpah Allah Swt demi masa ini menunjukkan bahwa waktu itu sangat penting sehingga Allah Swt bersumpah dengannya. Sebagaimana sumpah manusia untuk meyakinkan seseorang akan kebenaran, maka Allah Swt pun meyakinkan manusia akan pentingnya sebuah waktu bagi manusia. Pada ayat kedua, “Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian” menunjukkan bahwa manusia banyak yang merugi. Sangat disayangkan bahwa kerugian manusia tersebut tidak banyak yang menyadarinya, sehingga Allah Swt bersumpah akan hal tersebut untuk meyakinkan manusia bahwa mereka sungguh berada dalam kerugian. Kerugian apakah yang dialami manusia? Yang mereka alami adalah kerugian tidak dapat menggunakan waktu di dunia ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan petunjuk Islam. Pada ayat ketiga, dijelaskan bahwa ada 3 syarat agar manusia tidak dikategorikan sebagai orang merugi. Yaitu beriman, mengerjakan amal sholeh dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Iman adalah syarat pertama manusia sebelum syarat yang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa iman merupakan hal mendasar yang tidak boleh dilupakan manusia. Keimanan akan sangat berpengaruh pada kehidupan setiap manusia. Siapapun yang memiliki keimanan yang kuat ia akan dapat mengamalkannya dalam keseharian, sehingga jika iman sudah di hati maka tidak mungkin manusia akan melupakan amal sholeh dan kebajikan, yaitu seluruh perbuatan baik yang tidak melanggar norma-norma ajaran Islam. Demikian surat ini menerangkan bahwa, semua manusia berada dalam keadaan merugi apabila dia tidak mengisi waktunya dengan perbuatan-perbuatan yanh baik. Rasulullah Saw bersabda; عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَر رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُسَبِيْلٍ وَكاَنَ ابْنُ عُمَرُ يَقُوْلُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَ مِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ رواه البخاري. Terjemah lengkap Dari Abdullah bin Umar ia berkata “Rasulullah Saw memegang kedua pundakku seraya bersabda, Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan kamu orang asing atau orang yang melewati suatu jalan.’ Ibnu Umar berkata.” Apabila kamu berada di sore hari janganlah kamu menunggu melakukan sesuatu hingga pagi hari datang. Apabila kamu berada di pagi hari jangankah menunggu melakukan sesuatu hingga sore datang. Gunakan waktu sehatmu untuk menghadapi sakitmu, dan waktu hidupmu untuk menghadapi matimu." HR. Bukhari Penjelasan Hadits Hadits tersebut menjelaskan tentang pentingnya waktu. Bahwa kita disuruh bersikap seperti orang asing atau orang yang melewati suatu jalan. Ada juga yang mengartikan orang yang menyeberang jalan. Dengan demikian kita harus menyadari bahwa kesempatan hidup di dunia ini hanya sebentar, seperti orang yang singgah ketika dalam perjalanan. Tidaklah mungkin orang yang sedang menyeberang jalan, bersantai di tengah jalan sedang ia belum sampai seberang. Tidaklah mungkin orang yang sedang singgah di perjalanan akan asyik bersantai sedangkan perjalanan belum sampai ke tujuan. Jika kita menginginkan tempat abadi yang memuaskan kelak, maka mestinya kita menyiapkan bekal kita, menggunakan waktu di perjalanan kita ini sebaik-baiknya. Jangan lengah ketika dalam perjalanan agar kendaraan kita tidak salah arah. Hendaknya kita gunakan waktu kita dengan berbagai hal yang berguna yang tidak menyalahi aturan agama kita. Janganlah membuang waktu percuma dengan hal-hal yang dapat mengotori jiwa/rohani kita, yang dapat membuat kita menyesal أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ “Jika engkau berada di sore hari janganlah menunggu melakukan sesuatu hingga pagi, dan jika engkau berada pada pagi hari, janganlah menunggu melakukan sesuatu hingga sore hari. “ Betapa banyak menusia menunda melakukan sesuatu yang berguna atau pekerjaannya atau kewajibannya pada waktu tertentu. Mereka terbiasa menundanya sampai mereka mau melakukannya. Mereka merasa masih banyak waktu untuk bisa melakukannya. Inilah penyakit waktu yang banyak menjangkiti manusia. Tidak hanya dewasa, seorang remaja atau pelajar pun juga sudah banyak yang mengidapnya. Seharusnya, seorang pelajar berusaha membiasakan diri untuk melakukan kewajibannya sebaik-baiknya. Mestinya seorang pelajar juga berusaha untuk berdisiplin memanfaatkan waktu dan memanfaatkan kesempatan. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. عن ابن عباس رضي الله عنه قال قال رسول الله ص م إغتنمْ خمْسًا قبْلَ خَمْس شَبابَكَ قبْا هَرَمكَ, وَصحتَكَ قبْلَ سقَمكَ, وَفرَاغكَ قبْلَ شُغْلكَ, وَغنَاك قبْلَ فَقْركَ, وَحيَاتَكَ قَبْل مَوْتكَ . روه الحاكم والبيهقي Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah Saw bersabda "Manfaatkan lima keadaan sebelum datang lima masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa sempatmu sebelum masa sempitmu, masa kayamu sebelum datangnya fakirmu, dan masa hidupmu sebelum datangnya matimu." HR. Al Hakim dan Al Baihaki Pada hadits tersebut dijelaskan, bahwa kita harus mewaspadai lima hal, yaitu masa muda, masa sehat, masa sempat, masa kaya, dan masa hidup. Semua hal tersebut merupakan modal utama setiap manusia untuk mencapai keberhasilan, termasuk dalam mencari ilmu. Sebagaimana atsar dari Imam Ali Karramallahu wajhah. bahwa ada emam hal yang dibutuhkan seseorang dalam mencari ilmu, salah satunya adalah waktu.
Karenaitu disini saya akan membagikan beberapa hadits tentang menuntut ilmu dan menghargai waktu diantaranya : 1. Hadits tentang menuntut ilmu Dari Anas bin Malik ra, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim". (HR. Hadits tetang menghargai waktu Kumpulan Hadits Tentang Menghargai Waktu Sebagai umat muslim , kita harus senantiasa mengisi kegiatan sehari-hari dengan kebaikan. Seringkali, kita lupa akan hal tersebut, sehingga tak jarang menyia-nyiakan waktu tersebut. Waktu termasuk salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Bahkan, Allah SWT pernah bersumpah dengan menggunakan waktu di dalam surat Al-Asr وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ Wal-aṣr, innal-insāna lafī khusr Artinya “Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian.” QS Al-Asr 1-2 Pada hakikatnya, waktu bagi manusia adalah umurnya sendiri. Saat waktu berlalu, maka usianya pun semakin berkurang. [ Lihat Juga Artikel 3 Macam Bentuk Kedzaliman Yang Harus Dihindari ] Rasulullah SAW sering memperingatkan umatnya tentang waktu. Salah satuya dengan beberapa hadits tentang menghargai waktu, diantaranya Jangan Tertipu dengan Waktu Luang Rasulullah SAW bersabda نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ Artinya “Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” HR Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah Oleh karena itu, apabila diberikan nikmat sehat dan waktu luang, perbanyaklah ketaatan kepada Allah SWT. Sebab, masa sehat akan disusul sakit, dan waktu luang akan disusul kesibukan. Jaga 5 Perkara sebelum 5 Perkara Hadits tentang menghargai waktu selanjutnya adalah saat Rasulullah SAW pernah bersabda kepada seorang laki-laki, dan menasihatinya اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ Artinya “Jagalah lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya. Mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum matimu.” HR Nasai dan Baihaqi Lima perkara pertama ini harus dimanfaatkan, sebab, Allah SWT akan menanyakannya di akhirat kelak habis dipakai untuk apa waktu tersebut. [ Baca Juga Rekomendasi Percetakan Alquran ] Usia Umat Nabi Muhammad antara 60 sampai 70 Tahun Rasulullah SAW wafat dalam usia 63 tahun, begitu pula dengan umatnya. Terkait dengan hal tersebut, beliau bersabda أَعْمَارُ أُمَّتِى مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ Artinya “Usia umatku Muslim antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit sekali dari mereka yang melewatinya.” HR Ibnu Majah dan Tirmidzi Disebutkan pula bahwa hanya sedikit orang yang melewati batas usia ini. Tapi jika diberi umur lebih panjang, Allah SWT sedikit demi sedikit akan mengambil nikmat-Nya dari manusia. Nikmat dari Allah SWT Rasulullah SAW bersabda نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس, الصحت و الفراغ Artinya “Ada dua kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” HR Muttafaqun alaih Karena waktu adalah nikmat dari Allah SWT, sudah seharusnya tidak menyia-nyiakannya dengan berbuat hal-hal yang tidak berfaedah. Karena waktu tidak dapat diputar kembali. Meninggalkan yang Tidak Bermanfaat Hadits dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه Artinya “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” HR Tirmidzi, Ibnu Majah [ Baca Juga Artikel Mencari Amal Saleh ] Jadilah Orang Asing di Kehidupan Dunia Rasulullah SAW bersabda; عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَر رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُسَبِيْلٍ وَكاَنَ ابْنُ عُمَرُ يَقُوْلُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَ مِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ رواه البخاري. Artinya “Dari Abdullah bin Umar ia berkata Rasulullah SAW memegang kedua pundakku seraya bersabda, Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan kamu orang asing atau orang yang melewati suatu jalan.’ Ibnu Umar berkata Apabila kamu berada di sore hari janganlah kamu menunggu melakukan sesuatu hingga pagi hari datang. Apabila kamu berada di pagi hari jangankah menunggu melakukan sesuatu hingga sore datang. Gunakan waktu sehatmu untuk menghadapi sakitmu, dan waktu hidupmu untuk menghadapi matimu.” HR Bukhari Tertarik untuk memesanan alquran custom di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami. Kontak Penerbit Jabal Admin 1 0853 1512 9995Admin 2 0878 2408 6365Alamat Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia Baca Juga Artikel Lainnya 3 Macam Bentuk Kedzaliman Yang Harus Dihindari Al Quran Wakaf Hindari Kekerasan Emosional Pada Si Kecil Hukum Membentak Anak Dalam Islam Jumat Berkah, Jangan Lupa Untuk Mencari Amal Saleh Penyebab Gelisah Salah Satunya Karena Banyak Dosa Percetakan Al Quran Teladan Rasulullah Menjadi Kepala Keluarga
FAIDAHFAIDAH HADITS. Menetapkan sifat mahabbah (cinta) bagi Allâh Azza wa Jalla , berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , yang artinya, " Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah ". Allâh Subhanahu wa Ta'ala Maha Mencintai, sesuai dengan nama-nama dan sifat-sifat

Naskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak untuk merefleksikan diri terhadap penggunaan waktu agar lebih manfaat dan berfaedah, tidak malah sia-sia dan tidak berguna. Khutbah Jumat ini mengingatkan bahwa waktu adalah karunia yang telah dianugerahkan pada manusia untuk dipergunakan sebaik-baiknya. Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul " Khutbah Jumat Pentingnya Menghargai Waktu". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan desktop. Semoga bermanfaat! Redaksi Khutbah I اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ يَحْشُرُنَا فِي الْمَحْشَرِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْجَبَّارُ وَأَشْهَدُ اَنَّ حَبِيْبَنَا وَ نَبِيَّنّا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt, Segala puji merupakan milik Allah swt, Tuhan semesta alam. Segala anugerah yang telah kita nikmati sampai detik ini, tidak lain adalah pemberian dari-Nya. Khususnya, nikmat iman, nikmat Islam, juga nikmat sehat wal afiat. Dengan kenikmatan-kenikmatan itu, sudah sepatutnya kita datang dan bertemu pada siang hari ini dalam rangka menunaikan ibadah kepada-Nya. Tidak lain, inilah bentuk syukur kita atas semua hal itu. Selanjutnya, khatib mengajak kita semua untuk senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad, Allahumma shalli wa sallim wa barik alaih. Semoga shalawat kita juga dapat mengalir kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in, dan juga kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya rabbal alamin. Allah swt memerintahkan kita untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya dengan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah-ibadah, melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh-Nya. Sebagai bagian dari peningkatan takwa itu, kita perlu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Sebab, waktu merupakan hal paling berharga. Sekali berlalu, waktu tidak akan pernah kembali dan terulang. Waktu tidak dapat dibeli. 24 jam dalam sehari, 60 menit dalam satu jam, dan seterusnya tidak dapat berubah, bertambah atau berkurang. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt. Waktu terus melaju begitu cepat. Tak terasa, kita sudah berada di penghujung tahun 1443 H dan siap untuk memasuki tahun baru 1444 H. Pergantian tahun ini merupakan momentum yang tepat untuk kita menata ulang dalam pemanfaatan kita terhadap waktu. Barangkali, kita telah banyak menyia-nyiakan waktu di tahun-tahun belakangan, kita harus mengubahnya agar lebih bermanfaat. Kerap kali kita menyepelekan waktu begitu saja. Baru setelah berlalu, kita menyesalinya. Misalnya saja, kita tentu sering mengatakan, “Nanti.” Penanti-nantian ini tentu sebetulnya dapat merugikan kita sendiri. Padahal, kesempatan tidak akan datang dua kali. Sekalipun ada kesempatan serupa yang datang di waktu lain, tentu memiliki nilai yang berbeda dengan kesempatan pertama. Sedemikian pentingnya waktu ini sampai-sampai Allah swt bersumpah dengan nama-nama waktu. Hal itu tampak dalam awal beberapa surat Al-Qur’an pada juz 30, Wal ashri, Wal laili, Wan nahari, Wad dluha, dan seterusnya. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt, Saking berharganya waktu, orang Barat menganalogikannya dengan emas. Sebagaimana kita ketahui, emas merupakan logam mulia yang memiliki harga tertinggi. Artinya, waktu memiliki harga paling tinggi dari apapun. Lebih dari itu, orang Arab memiliki pepatah yang sangat baik untuk mengingatkan kita agar memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Bagi mereka, waktu itu diibaratkan sebilah pedang. Jika kita tidak bisa menggunakannya, justru kita sendiri yang bakal ditebas olehnya. Oleh karena itu, khatib mengajak kita semua, mulai hari ini kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk kegiatan dan aktivitas yang positif dan produktif, yang memberikan manfaat bagi diri sendiri ataupun orang lain. Sebab, Rasulullah saw telah mengingatkan kita semua, bahwa baiknya seseorang itu paling tidak adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat untuknya. مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيْهِ Artinya “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” HR Tirmidzi, Ibnu Majah Terlebih, dalam kaitannya dengan waktu itu, manusia disebut merugi karena telah menyia-nyiakan umurnya. Apalagi waktu tersebut digunakan untuk melakukan maksiat. Disebutkan dalam Tafsir Al-Shawi, hal tersebut merupakan kerugian yang betul-betul nyata. Seharusnya karunia waktu dalam hidup ini digunakan semaksimal mungkin untuk hal-hal positif, khususnya untuk menjalankan misi utama diciptakannya manusia ke dunia yakni untuk beribadah kepada Allah swt. Allah berfirman وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ Artinya "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku". Ad-Dzariyat56 Semoga Allah swt menghindarkan kita dari perilaku menyia-nyiakan waktu, terlebih menggunakannya untuk bermaksiat sehingga menjadi orang yang rugi. Karenanya, kita semua berharap, Allah swt dapat memberikan petunjuk dan kekuatan-Nya kepada kita untuk dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, semaksimal mungkin dalam rangka bertakwa kepada-Nya. Dengan begitu, kita semua mudah-mudahan termasuk dalam golongan manusia yang beruntung. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ Syakir NF, alumnus Pondok Buntet Pesantren Cirebon

ISLAMDAN TOLERANSI A. Pengertian Toleransi Toleransi adalah sikap tenggang rasa, menghargai, membiarkan, atau membolehkan oran lain untuk berpendapat atau berpendirian yang berbeda dengan dirinya. Toleransi bahasa Arabnya adalah tasamuh yang artinya sama-sama berlaku baik, lemah lembut, dan saling pemaaf.
On Jun 15, 2023 Last updated Hadits Tentang Menuntut Ilmu Dan Menghargai Waktu Beserta Artinya Embark on a thrilling expedition through the wonders of science and marvel at the infinite possibilities of the universe. From mind-boggling discoveries to mind-expanding theories, join us as we unlock the mysteries of the cosmos and unravel the tapestry of scientific knowledge in our Hadits Tentang Menuntut Ilmu Dan Menghargai Waktu Beserta Artinya section. Hadits Tentang Menghargai Waktu Beserta Arabnya Terbaru Hadits Tentang Menghargai Waktu Beserta Arabnya Terbaru Hadis Tentang Menghargai Orang Lain Sinau Kaligrafi Hadits Tentang Menuntut Ilmu Beserta Artinya Nusagates Porn Hadis Tentang Menghargai Orang Lain Sinau Hadits Menuntut Ilmu Lengkap Artinya Hadits Menuntut Ilmu Lengkap Artinya hadits menuntut ilmu hai teman teman semua, assalamualaikum di video kali ini kita akan belajar tentang hadits menuntut ilmu, studi materi al quran hadits kelompok 8 anggota nurul hiqmah 201190217 puspa yuli a 201190223 rizal fathoni ikhsan thaharah pai 6 c memahami hadits tentang menuntut ilmu dan menghargai waktu. video ini dibuat oleh 1. ani kurniawati 2. asrizal septi wibowo untuk memenuhi tugas mata kuliah studi materi al qur'an dan kelompok 10 1. hibbatul hindam 19140016 2. kus enda laela novirasari 19140040 3. m ali mashuri 19140087 اطلب العلم من المحد الى اللحد "tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat" sobat muslim untuk menebar ilmu dan kebaikan. pada assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh kami dari kelompok 8 kelas pai h mempersembahkan hasil video presentasi menghargai waktu dan menuntun ilmu. Conclusion After exploring the topic in depth, there is no doubt that post offers helpful information about Hadits Tentang Menuntut Ilmu Dan Menghargai Waktu Beserta Artinya. From start to finish, the writer presents a wealth of knowledge about the subject matter. Especially, the section on Y stands out as particularly informative. Thanks for this post. If you have any questions, feel free to contact me through social media. I look forward to hearing from you. Additionally, below are a few relevant posts that you may find useful Related image with hadits tentang menuntut ilmu dan menghargai waktu beserta artinya Related image with hadits tentang menuntut ilmu dan menghargai waktu beserta artinya Source Link
HaditsTentang Wanita Sholehah Beserta Arabnya Juga Keistimewaannya. Wanita dalam islam menjadi mulia dan terangkat derajatnya, banyak hadits tentang wanita dan ayat Al Quran yang menerangkan bagaimana kondisi wanita era sebelum dan sesudah datangnya islam. Mungkin media barat dan orang liberal yang anti islam, akan menganggap islam telah
Ilustrasi waktu Sumber PixabayDalam ajaran Islam, ciri-ciri seorang Muslim yang dicintai Allah SWT adalah yang menghargai waktu. Mengelola waktu dengan baik dan tidak menyia-nyiakannya adalah kewajiban bagi umat Muslim. Ada pula beberapa hadits tentang waktu yang menjadi pengingat bagi umat Muslim agar terus jurnal berjudul Manajemen Waktu Dalam Islam karya Hasnun Jauhari Ritonga, ajaran Islam menganggap sikap menghargai waktu adalah salah satu indikasi keimanan dan bukti ketakwaan. Dalam Surat Al-Furqan ayat 62, Allah berfirmanوَهُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ خِلْفَةً لِّمَنْ أَرَادَ أَن يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًاArtinya Dan Dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin ayat Alquran di atas, ada hadits Rasulullah yang membahas tentang pentingnya menghargai waktu. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah tentang Pentingnya Menghargai WaktuIlustrasi waktu Sumber PixabayRasulullah SAW menegaskan bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga dan tidak boleh disia-siakan. Beliau juga mencontohkan kepada sahabat tentang pentingnya menghargai waktu hingga akhirnya menjadi kebiasaan yang diterapkan dalam berbagai dari buku Manajemen Syariah Dalam Praktik oleh Didin Hafidhuddin, dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda“Siapkan lima sebelum datangnya lima. Masa hidupmu sebelum datangnya waktu matimu. Masa sehatmu sebelum datangnya waktu sakitmu, masa senggangmu sebelum datang masa sibukmu, masa mudamu sebelum datang masa tuamu, dan masa kayamu sebelum datang masa miskinmu.” HR. BaihaqiDalam hadits lain yang diriwayatkan Bukhari, Ibnu Umar mengatakan“Jika engkau pada waktu sore, maka janganlah menunggu datangnya waktu pagi, dan jika pada waktu pagi maka janganlah engkau menunggu datangnya waktu sore. Pergunakanlah waktu sehatmu untuk beramal sebelum datang waktu sakitmu, dan gunakanlah waktu hidupmu sebelum datang waktu matimu.” HR. BukhariKedua hadits di atas mengajarkan umat Muslim betapa pentingnya mengelola waktu. Jika memanfaatkan waktu sebaik mungkin, hal itu akan membawa kebahagiaan bagi manusia di dunia dan dari jurnal Waktu Dalam Perspektif Alquran oleh Murniyetti, penjelasan di atas diperkuat dengan hadist lain. Ibnu Abbas menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia rugi di dalamnya, yakni Kesehatan dan Kesempatan.” HR. Al Suyuthy 555Jadi, sangat disayangkan jika ada seorang Muslim yang tidak menghargai waktu. Sebab, waktu merupakan harta yang paling berharga. Oleh karena itu, sudah seharusnya waktu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk melakukan hal-hal yang Alquran tentang WaktuIlutsrasi Al-Qur'an Sumber PixabaySelain hadits, Allah SWT juga berfirman dalam beberapa ayat mengenai waktu, yaitu1. Surat Al Asr ayat 1-2وَالۡعَصۡرِۙ اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙArtinya Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam Surat Al Lail ayat 1-2وَالَّيۡلِ اِذَا يَغۡشٰىۙ وَالنَّهَارِ اِذَا تَجَلّٰىۙ‏Artinya Demi malam apabila menutupi cahaya siang, demi siang apabila terang Surat Al-Dhuha ayat 1-2وَالضُّحٰىۙ وَالَّيۡلِ اِذَا سَجٰىArtinya Demi waktu dhuha ketika matahari naik sepenggalah, dan demi malam apabila telah Surat Al-Fajr ayat 1-2وَالۡفَجۡرِۙ وَلَيَالٍ عَشۡرٍۙArtinya Demi fajar, demi malam yang Surat Al-Takwir ayat 18وَالصُّبْحِ اِذَا تَنَفَّسَۙArtinya Dan demi subuh apabila fajar telah manfaat mengelola waktu dengan baik dalam Islam?Mengapa seorang umat Muslim harus pandai mengelola waktu?Apa salah satu firman Allah SWT tentang waktu?
\nhadits tentang menghargai waktu beserta arabnya
mNN5.
  • 9y6s96vpsp.pages.dev/402
  • 9y6s96vpsp.pages.dev/453
  • 9y6s96vpsp.pages.dev/5
  • 9y6s96vpsp.pages.dev/435
  • 9y6s96vpsp.pages.dev/106
  • 9y6s96vpsp.pages.dev/180
  • 9y6s96vpsp.pages.dev/242
  • 9y6s96vpsp.pages.dev/432
  • hadits tentang menghargai waktu beserta arabnya